Dosen Teknik Mesin UNP Kembangkan “Sistem Peringatan Ganti Oli”

Dosen Teknik Mesin Universitas Nusa Putra Dani Mardiyana
Dosen Teknik Mesin Universitas Nusa Putra Dani Mardiyana (kiri) dan gambar desain prototype sistem peringatan ganti oli (kanan)

RADARSUKABUMI.com – Salah satu perawatan utama pada sepeda motor ialah ganti oli, karena oli sangat berperan penting dalam kinerja mesin. Penggantian oli sepeda motor secara rutin pada umumnya adalah dengan mengecek jarak tempuh pemakaian oli pada odometer, dan juga mengecek waktu lama pemakaian oli tersebut.

Namun hal ini tidak dapat menjadi patokan pasti untuk dapat mengetahui apakah kualitas oli tersebut masih baik atau harus diganti, karena pada dasarnya kualitas oli ditentukan oleh viskositas oli tersebut.

Bacaan Lainnya

Dengan demikian, sistem peringatan ganti oli berdasarkan viskositas pada sepeda motor belum diaplikasikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Dosen Teknik Mesin Universitas Nusa Putra Dani Mardiyana mengembangkan sistem peringatan ganti oli berdasarkan viskositas pada sepeda motor.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan hasil akhir penelitian ini adalah menghasilkan prototype sistem peringatan ganti oli pada sepeda motor matic yang menggunakan oli SAE 10W – 30 dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino.

“Prototype sistem peringatan ganti oli yang dibuat dengan memperhatikan kaidah dan prinsip kerja dari viscometer rotary yang selanjutnya dikembangkan menjadi suatu sistem yang dapat memberikan peringatan dengan bunyi alarm, lampu indikator, dan tampilan LCD (waktunya ganti oli) jika oli sepeda motor sudah melewati ambang batas nilai viskositas tertentu,” terangnya.

Alat ini didukung oleh rangkaian elektronik yang berisi sistem mikrokontroller arduino nano – R3 Atmega 328 yang terpasang pada box kecil di atas rangka alat ini.

Hasil pengujian sistem peringatan ganti oli berdasarkan viskositas dapat berkerja dengan baik, validasi dilakukan dengan membandingkan pengukuran hasil viskositas alat ini dengan hasil pengikuran laboratorium. Hasil validitas alat ini mencapai 95,37%. (*/wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *