Pengusaha Wanita, Sosok Wanita Tangguh

Leonita Siwiyanti
Dosen Program Studi Manajemen Retail Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sukabumi Leonita Siwiyanti

Leonita Siwiyanti
Seorang dosen di Program Studi Manajemen Retail Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

RADARSUKABUMI.com – Pandangan budaya masyarakat kita terhadap kaum wanita bisa disebut dengan budaya patriatik, yakni laki-laki selalu menguasai semua lingkup pekerjaan. Sedangkan wanita biasanya bertugas untuk mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.

Bacaan Lainnya

Namun seiring terjadinya perubahan zaman memunculkan isu emansipasi wanita atau woman empowerment yang menjadi trending topic di seluruh dunia. Perlahan-lahan wanita mulai menonjol di berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, politik bahkan teknologi.

Wanita mulai memahami bahwa mereka tidak selalu harus bergantung pada nafkah dari pasangannya. Banyak kebutuhan memaksa wanita dari waktu ke waktu berusaha mendapatkan uang tambahan.

Sejauh mendapatkan izin dari suami, wanita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan. Namun mereka ingin tetap mengurus rumah tangga, anak dan tanpa harus menjadi wanita karier yang harus keluar rumah dari pagi sampai malam.

Salah satu yang dipilih para wanita yakni dengan menjadi seorang pengusaha. Alasan yang paling utama menjadi pengusaha yaitu memiliki waktu yang sangat fleksibel sehingga mereka bisa membagi waktu antara aktivitas bisnis dan keluarga.

Pengusaha Wanita yang Sukses

Menjadi seorang pengusaha saat ini tidak lagi dibatasi oleh gender. Wanita juga dapat berperan aktif dalam pekerjaan, seperti memiliki atau memimpin perusahaan. Melihat kenyataan ini membuat wanita memiliki peluang besar untuk memilih apa yang mereka sukai, termasuk kesempatan menjadi pengusaha.

Dahulu kalau kita berbicara tentang pengusaha, mungkin dipikiran orang kebanyakan masih didominasi kaum pria. Hal tersebut tidaklah salah, karena sejak peradaban dan dalam agama kita juga memang seorang pria bertugas mencari nafkah dengan bekerja. Seiring perubahan zaman membuat wanita kini bisa sejajar dengan pria dalam hal pekerjaan.
Contohnya di Indonesia, ada banyak sekali sosok wirausaha wanita yang sudah mencetak kesuksesan di bidang yang identik dengan kaum pria. Salah satunya wanita yang andal dalam bidang programmer.

Beliaulah yang membuat perusahaan transportasi online raksasa, GO-JEK menjadi sangat sukses. Saat ini usia beliau 30 tahun. Wanita ini menjabat sebagai Vice President GO-JEK dan sudah akrab dengan coding sejak usia 14 tahun. Beliau adalah Alamanda Shantika Santosa.

Pengusaha wanita lainnya yang sukses di bisnis start up adalah Diajeng Lestari istri dari Achmad Zaky (pendiri Bukalapak). Tidak mau kalah dengan sang suami, wanita muslimah ini mendirikan e-commerce khusus fashion perempuan muslim, HijUp.com. Walaupun sanat sibuk dengan usahanya beliau tidak pernah melupakan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga.

Selain itu pengusaha wanita yang sudah sukses ke dunia internasional dalam bidang fashion adalah Dian Pelangi.

Wanita yang berusia 28 tahun ini merupakan desainer muda yang sangat berbakat. Karya-karya beliau sudah sering tampil dalam pagelaran fashion show ditingkat global.

Banyak lagi para wanita pengusaha yang sudah sukses dan dikenal dikancah internasional. Mereka semua memulai usahanya dengan komitmen dan semangat baja, sehingga mereka dikenal sebagai wanita-wanita yang bermental baja strong woman.

Pengusaha Wanita Kunci Keberhasilan Pembangunan Nasional

Para pengusaha wanita yang sukses di Indonesia sangatlah banyak. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, jumlah pengusaha terus meningkat. Bukan hanya jumlah pengusaha secara keseluruhan, tetapi jumlah wirausaha wanita terus meningkat mencapai 14% dari total penduduk berdasarkan riset Global Entrepreneurship Monitor .

Percepatan ini mulai terlihat dari banyaknya ibu rumah tangga dan pekerja wanita yang terdampak PHK akibat pandemi mencoba membuka usaha home industry.

Selain itu menurut survei oleh Bank Indonesia juga dapat terlihat bahwa lebih dari 60% UMKM di Indonesia dijalankan oleh kaum wanita atau sekitar 37 juta wanita. Hal ini menunjukkan bahwa wanita sangat berpartisipasi dan berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia khususnya di sektor pelaku UMKM.

Namun dari banyaknya partisipasi UMKM yang dipimpin oleh wanita baru 9,1% dari PDB dan 5% dari ekspor. Penyebab hanya sebagian kecil pengaruhnya dikarenakan masih terbatasnya pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Mayoritas pengusaha wanita di Indonesia menjalankan usaha mereka pada sektor informal, karena hampir 62,4% wanita pengusaha memulai usaha hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. Salah satu cara untuk membangkitkan wirausaha wanita adalah dengan membangun nilai-nilai yang dibentuk oleh lingkungan pribadinya.

Motivasi wirausaha wanita muncul akibat dari pengembangan kewirausahaan dalam menciptakan daya saing. Semakin kuat perusahaan menciptakan nilai, semakin kuat kelangsungan bisnisnya.

Sehingga pengusaha wanita memiliki peran yang strategis dan sangat berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Diharapkan pengusaha wanita dapat menjadi kunci keberhasilan bangsa di bidang pembangunan ekonomi nasional.

Tantangan Wanita dalam Memulai Bisnis

Wanita harus memiliki niat dan komitmen yang kuat. Agar menjadi pengusaha wanita yang sukses banyak tantangan yang sering ditemui mereka saat merintis usahanya.

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh para wanita, diantaranya: memiliki kecemasan dan ketakutan akan gagal dalam berbisnis, menghadapi pandangan masyarakat yang selalu meremehkan kemampuan wanita dalam berbisnis. Selanjutnya tantangan terkait masalah modal bisnis, pertimbangan antara memilih keluarga atau bisnis, dan juga merasa belum memiliki ilmu yang mumpuni dalam mengelola bisnis.

Semua tantangan tersebut seharusnya tidaklah menjadi rintangan yang berat untuk memulai mencoba suatu bisnis. Solusi yang dapat dilakukan untuk menyingkirkan halangan tersebut bisa dengan cara sering mengikuti berbagai seminar atau talk show yang pembicaranya adalah wanita. Ikuti komunitas bisnis dan pengusaha wanita baik secara offline maupun online.

Bertukar pikiran dan belajar dari berbagai pengusaha wanita yang telah sukses lebih dahulu membuat kita semakin kuat dan semangat. Hal ini juga dapat menepis anggapan masyarakat bahwa wanita adalah makhluk yang lemah.

Wanita cenderung lebih berhati-hati dan berpikir panjang saat membuat keputusan bisnis. Tak dapat dipungkiri dalam menjalin bisnis dengan relasinya, sosok wanita mampu menarik perhatian dengan kemampuannya yang luar biasa.

Dalam ketakutan untuk modal usaha, kita bisa memulai bisnis dengan modal kecil seperti bisnis jastip (jasa titip), menjadi MUA (Make Up Artist) sampai menjadi drop shipper. Dengan melakukan bisnis yang ringan, kita tetap bisa menjalankan bisnis di rumah, sehingga tugas sebagai ibu rumah tangga tidak terlupakan.

Jadi, ternyata cukup banyak tantangan yang dihadapi pengusaha wanita dalam memulai bisnis dan berhasil untuk tetap bertahan pada bisnis yang dijalankan. Tetapi kita juga bisa melihat banyak pengusaha wanita yang bisa tetap sukses menjalani kehidupan sebagai pebisnis dan ibu rumah tangga.

Wanita-wanita hebat dapat tetap bertahan dengan saling menyemangati dan termotivasi untuk niat membantu meringankan beban suami. Kesuksesan mereka dapat durasakan seluruh keluarga dan masyarakat luas. Itulah yang membuat peran wanita secara fisik terlihat lemah, tetapi sesungguhnya wanita memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi persaingan.

Figur fenomenal yang tidak bisa kita lupakan yaitu istri Rasulullah Saw, Siti Khadijah yang merupakan seorang pengusaha wanita yang paling disegani dan dihormati para pedagang pada saat itu. Beliau tetap mendampingi Rasulullah Saw dalam menerima wahyu dan mendukung perjalanan dakwah beliau.

Pada hakekatnya sebagai seorang wanita pengusaha bukanlah sesuatu yang berlebihan, karena kembali pada niatnya adalah membantu suami. Sehingga ketika sudah sukses menjadi pengusaha, wanita harus selalu mengingat akan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu bagi keluarganya.
*
Leonita Siwiyanti, seorang ibu dari dua anak yang bergelut di dunia pendidikan. Saat ini sedang mencoba belajar menuangkan pemikirannya dengan bergabung di Trenlis. Aktivitasnya beberapa bulan ini dalam suatu komunitas memberikannya semangat untuk terus berkarya. Bila ingin berdiskusi dapat melalui email [email protected] atau facebook leonitasiwiyanti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *