SUKABUMI—Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Putra tiba di Desa Citepus dengan misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Kehadiran mereka tidak hanya untuk belajar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ketua Tim KKN, Muhammad Fahraz Firdaus, menekankan bahwa salah satu prioritas utama adalah mengatasi masalah stunting yang sering terjadi akibat kurangnya asupan gizi.
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, tim relawan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu balita tentang pentingnya nutrisi yang baik. Penyuluhan ini membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak, dengan fokus pada makanan bergizi, pentingnya ASI eksklusif, dan pencegahan stunting.
Selain itu, tim KKN meluncurkan program JUMSIHAT (Jumat Bersih dan Sehat), bertujuan meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan sanitasi di desa.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga, terutama karena tantangan yang dihadapi terkait akses air bersih dan sanitasi. Warga dengan antusias mengikuti edukasi dan praktik kebersihan yang disampaikan oleh tim KKN.
“Program JUMSIHAT ini sangat diapresiasi oleh masyarakat, terutama karena desa ini mengalami tantangan dalam akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai. Warga mengikuti sesi edukasi ini dengan antusias, dan hasilnya terlihat dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga lingkungan sekitar,” terangnya.
Kehadiran tim KKN Universitas Nusa Putra di Desa Citepus juga bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-79.
Mereka terlibat aktif dalam mempersiapkan berbagai kegiatan seperti parade budaya, permainan tradisional, dan pertunjukan seni yang mempererat hubungan antarwarga dan menumbuhkan semangat nasionalisme.
Di bidang ekonomi, tim KKN membantu pelaku UMKM di Desa Citepus untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Mereka memfasilitasi para pengusaha kecil dalam proses pendaftaran NIB yang sering dirasa rumit, membuka akses terhadap dukungan pemerintah bagi UMKM desa.
“Proses pendaftaran NIB sering kali dirasa rumit oleh para pengusaha kecil, sehingga tim KKN berperan aktif dalam menyederhanakan proses ini. Mereka membantu para pengusaha memahami syarat-syarat dan prosedur yang diperlukan sehingga UMKM di desa tersebut bisa beroperasi secara legal dan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari program-program pemerintah,” ujarnya
Fokus lainnya adalah pendidikan. Tim KKN mengajar di SDN Sriwijaya dengan metode interaktif yang disambut baik oleh para siswa. Selain itu, mereka memperkenalkan program Edu Fun, yang menggabungkan pembelajaran dengan permainan edukatif. Program ini membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, sekaligus meningkatkan keterampilan sosial.
Kegiatan Edu Fun menjadi sangat populer di kalangan siswa, yang merasa belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Program ini juga membantu siswa meningkatkan keterampilan sosial mereka melalui permainan yang melibatkan kerjasama dan komunikasi efektif.
Untuk siswa SMAS Al Fardiyatussa’adah, tim KKN mengadakan workshop persiapan karir yang membahas manajemen waktu, motivasi, dan perencanaan masa depan, membantu siswa lebih siap menghadapi tantangan setelah lulus.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN Universitas Nusa Putra memberikan dampak nyata di berbagai aspek kehidupan masyarakat Desa Citepus. Dengan dukungan penuh dari warga dan pemerintah desa, program-program ini diharapkan membawa manfaat jangka panjang dan memperkuat potensi desa dalam menghadapi era modern.
Adapun Tim KKN Universitas Nusa Putra Desa Citepus terdiri dari anggota Najla Ghaida Fauziyah, Wira Harsa Abiyasa Rifki Ghani, Nur Aidah Azahra, Muhammad Amaradipta, Adinda Clara Putri Maharani, Rizky Putri Saripudin, Widayanti, Salwa Sadiah, Saepul Bahri, Sri Wahyunil Khotimah, Gilang Auludin Nurullah, Abdul Fazar, Malik Pajar Anugrah, Muhammad Fikry Haikal, Moh. Jeli Almuta’ali, M. Ahsanur Rijal, Muhammad Haidar Matin, Bul Joseph Kon Nyuon dan Moustapha Abdoulmouti Mohammed (wdy/d)
