Pemkot Sukabumi Dorong Guru Ciptakan Ruang Belajar Inklusif dan Kreatif

Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari
Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari

SUKABUMI – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Strategi Kreatif Menciptakan Ruang Belajar Inklusif Melalui Inovasi dan Kreativitas bagi Guru” di Hotel Horison, Senin (9/9/2024).

Acara ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Sukabumi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang inklusif di sekolah-sekolah kota tersebut.

Bacaan Lainnya

Bimtek ini dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari, yang menyampaikan pentingnya pendidikan inklusif sebagai wujud dari pendidikan untuk semua. Hasan menekankan bahwa setiap anak memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan yang berbeda, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Oleh karena itu, pendidikan inklusif menjadi langkah penting dalam menciptakan ruang belajar yang tidak membedakan latar belakang sosial, ekonomi, ataupun kondisi lainnya, sehingga potensi setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal.

“Guru memiliki peran sentral dalam mewujudkan lingkungan pendidikan inklusif. Kapasitas guru harus terus ditingkatkan agar mereka mampu menciptakan ruang belajar yang mendukung perkembangan seluruh peserta didik tanpa kecuali,” ujar Hasan.

Ia juga menegaskan bahwa menciptakan ruang pendidikan yang inklusif memerlukan pemahaman guru terhadap keunikan setiap anak, termasuk mereka yang cerdas dan berbakat istimewa.

Hasan menambahkan bahwa inklusivitas tidak hanya soal menangani disabilitas, tetapi juga bagaimana memperlakukan peserta didik dengan keistimewaan, seperti anak-anak yang memiliki kecerdasan luar biasa atau bakat tertentu. Dalam konteks ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang relevan dan efektif.

Salah satu fokus utama dalam Bimtek ini adalah bagaimana guru bisa menggali kemampuan dan potensinya untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih baik. Inovasi dalam metode pembelajaran diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendukung keberagaman kebutuhan peserta didik.

Menurut Hasan, guru harus mampu mengembangkan lingkungan yang inklusif, di mana setiap peserta didik, baik yang berkebutuhan khusus maupun yang memiliki keistimewaan tertentu, dapat belajar bersama dalam suasana yang kondusif.

“Iklim inklusif berarti menciptakan lingkungan yang menerima dan menghargai semua orang tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik. Inilah yang kita harapkan dari para guru melalui bimtek ini,” tegas Hasan.

Sebagai upaya mendukung percepatan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pendidikan yang inklusif, Hasan juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi, salah satunya melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Platform ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan layanan inklusif melalui berbagai sumber daya digital yang dapat diakses secara mudah dan luas.

“Pemanfaatan PMM sangat penting dalam menciptakan layanan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Guru dapat mengakses berbagai konten pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, baik yang berkebutuhan khusus, cerdas, maupun berbakat istimewa,” kata Hasan.

Selain itu, Bimtek ini juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para guru terkait pengembangan konten digital. Pengembangan konten digital yang inklusif menjadi salah satu strategi kunci dalam menciptakan ruang belajar yang menyenangkan dan mudah diakses oleh semua peserta didik.

Guru diajarkan untuk mengoptimalkan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran inklusif, sehingga anak-anak dengan berbagai kondisi dapat terlibat aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

Untuk mendukung peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan, Pemkot Sukabumi juga menyediakan forum atau wadah bagi para pendidik dan tenaga kependidikan untuk bertukar pikiran dan pengalaman dalam mengembangkan metode dan konten pembelajaran.

Komunitas belajar ini menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi pengetahuan, inovasi, dan praktik terbaik dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif dan menyenangkan.(wdy)

Dengan adanya pelatihan dan komunitas belajar ini, diharapkan para guru di Kota Sukabumi semakin mampu menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mampu mengoptimalkan potensi setiap peserta didik, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau keistimewaan tertentu.

Bimbingan teknis ini merupakan langkah nyata dari Pemkot Sukabumi dalam mendukung visi pendidikan inklusif, di mana setiap anak, tanpa terkecuali, dapat merasakan pengalaman belajar yang adil, menyenangkan, dan penuh makna.(wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *