Mahasiswa KKN Nusa Putra Hijaukan Gunung Cupu

CEGAH LONGSOR: Mahasiswa Universitas Nusa Putra yang sedang melaksanakan KKN melakukan aksi sosial penanaman pohon di kawasan Gunung Cupu Desa Wanajaya, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 9 Universitas Nusa Putra melakukan aksi peduli lingkungan dengan menanam 100 bibit pohon tanaman keras di wilayah Gunung Cupu, Desa Wanajaya Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada, Selasa (22/3/2022).

Bersama dengan Tim Rehabilitasi Hutan dan Lahan Konservasi dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Resort Gunung Bodas, penanaman 100 pohon ini dilakukan dalam rangka upaya memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Salah satu mahasiswa KKN, Marko mengatakan, banjir dan longsor disebabkan salah satunya oleh
penggundulan hutan karena tidak adanya pohon sebagai penyangga dan penanaman pohon juga bermanfaat sebagai penyerap air karena akarnya tersebut bermanfaat sebagai penyerap air. Melihat kondisi wilayah hutan Gunung Cupu di Desa Wanajaya termasuk ke dalam hutan yang terjal dan tidak datar.

Dalam program kerjanya untuk meminimalisir bencana alam karena hutan gundul sekaligus sebagai penyangga tanah, Mahasiswa KKN Kelompok 9 Universitas Nusa Putra bersama dengan Tim Rehabilitasi Hutan dan Lahan Konservasi dari Balai

Taman Nasional Gunung Halimun Salak Resor Gunung Bodas melakukan penghijauan dengan ditanamnya 100 pohon di sekitar Gunung Cupu.

“Meskipun pada akhirnya bencana yang terjadi termasuk peristiwa alam, tetapi bagi aktivitas manusia dan pengembangan Desa Wanajaya harus memperhitungkan untung rugi dan keseimbangan alam. Kegiatan ini dicanangkan mahasiswa Universitas Nusa Putra agar dapat memfasilitasi warga untuk dapat menjaga kelestarian alam” ujarnya kepada Radar Sukabumi, Senin (28/3).

Meski begitu, upaya penanaman 100 pohon untuk Gunung Cupu diperlukan kesadaran yang tinggi dari semua pihak baik masyarakat, pemerintah, kelompok, maupun perorangan untuk tidak menebang pohon secara liar, juga ikut berpartisipasi untuk selalu memelihara hutan dengan menanami tanaman pada daerah atau hutan yang gundul, sehingga dapat meminimalisir resiko bencana alam. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *