Alami Trauma Berat, Anak Korban Bencana Banjir Sukabumi Diberi Trauma Healing

PEDULI: Sejumlah siswa korban bencana banjir Kota Sukabumi mengikuti trauma healing di Sekolah Alam Fathia Sukabumi.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Sebanyak 53 anak korban bencana banjir di Kota Sukabumi pada Februari lalu mendapatkan bantuan pemulihan trauma healing dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi membentuk tim psikologis, dibantu sukarelawan yang
tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kota Sukabumi sebagai program
prioritas. Para guru psikolog memberikan bantuan pemulihan trauma kepada anak-anak khususnya kepada para
pelajar korban bencana banjir yang dilaksanakan di Sekolah Alam Fathia di Perumahan Puri Cibereum Permai I,
Kecamatan Cibereum Kota Sukabumi, Senin (28/3/2022).

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, berharap trauma healing tersebut dapat menghibur dan menghilangkan
trauma para siswa terdampak banjir.

“Harapannya setelah kegiatan ini anak-anak dapat kembali ceria dan kembali bermain seperti sebelum kejadian
banjir lalu,”singkatnya kepada Radar Sukabumi, Selasa (29/3).

Fahmi sangat mengapresiasi kegiatan trauma healing pasca bencana bagi anak-anak korban bencana banjir di
Sekolah Alam Fathia yang digagas Disdikbud Kota Sukabumi.

Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk membantu memulihkan mental anak-anak terdampak banjir di Kota
Sukabumi. Jangan sampai mereka mengalami stres dan depresi akibat bencana banjir yang terjadi.

“Serta memastikan anak-anak siap untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti sediakala,” ujar Wali Kota
Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela kegiatan trauma healing.

Dalam kegiatan ini anak-anak diajak untuk bermain, berdiskusi, dan sharing, terkait apa yang mereka inginkan di
masa depan. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan cita-cita dan memompa semangat belajar anak agar lebih giat
lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Mohamad Hasan Asari mengatakan, kegiatan trauma healing tersebut dilaksanakan selama dua hari hingga Selasa (29/3/2022). Ini merupakan upaya Disdikbud Kota Sukabumi untuk memulihkan para siswa terdampak bencana banjir. Berdasar
pemantauan para guru bidang konseling (BK), sambung Hasan, ditemukan sejumlah siswa yang membutuhkan bantuan baik berupa materi juga pemulihan psikis.

“Hari pertama diisi dengan kegiatan bermain bersama anak-anak, kemudian hari kedua dilaksanakan evaluasi hasil
pemantauan terhadap siswa dengan dihadiri guru dan juga orang tua siswa,” terang Hasan.

Dikatakan Hasan, sebanyak 53 siswa yang mengikuti kegiatan trauma healing tersebut merupakan hasil seleksi psikolog dimana 53 siswa ini yang memang mengalami trauma sedang dan berat. Sehingga butuh penanganan secara cepat dan tepat.

“Jumlah korban bencana banjir itu ada 159 yang terdampak amun setelah diadakan tes pskologi ditemukan 53
orang yang mengalami trauma sedang dan berat,” tuturnya.

Menurutnya sesuai arahan dari Wali Kota Sukabumi dampak bagi bencana banjir yang terjadi di Kota Sukabumi,
tidak hanya berpengaruh pada materi saja tetapi, anak-anak yang menjadi korban pun turut terdampak salah
satunya terdampak secara psikis. Guna mengurangi trauma pada anak-anak, Wali Kota pun mengintruksikan
secara langsung untuk menggelar kegiatan trauma healing tersebut.

Dikatakan Hasan 159 siswa korban bencana banjir sudah mendapatkan materi seperti bantuan uang kadedeuh dan
juga alat tulis sekolah. Selain materi bantuan psikis juga harus diberikan. Untuk itu melalui kegiatan pemulihan
pasca bencana ini anak-anak korban bencana banjir bisa kembali percaya diri, hilang trauma dari bencana banjir
dan bisa kembali ceria.

“Makanya kami lakukan trauma healing untuk memulihkan dan membuat anak-anak ini ceria kembali,”terang dia.

Hasan menambahkan, trauma healing ini diberikan kepada siswa SD dan SMP yang berasal dari sekitaran lokasi
bencana seperti di Baros dan Cibereum.”Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama dari berbagai  pihak,”pungkasnya. ( wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *