Hari Ini, Siswa SDIT Insani Sukabumi Sekolah Lagi, Yayasan dan Manajemen Sekolah Islah

SDIT Insani Sukabumi
Pihak yayasan dan sekolah SDIT Insansi sepakat berdamai usai terjadi mogok yang mengakibatkan ratusan pelajar terlantar, Selasa (29/8).

SUKABUMI– Polemik mogoknya sejumlah guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insani, yang mengakibatkan 458 siswa terlantar, akhirnya menemui titik terang. Di mana, pihak Yayasan dan manajemen sekolah Islah dan menyetujui kesepakatan antar kedua belah pihak, dengan mengembalikan manajemen sekolah seperti semula.

“Kami mengabulkan keinginan dan tuntutan mereka, dengan menempatkan manajemen pada jabatan struktural sebagaimana mestinya dan staff karyawan pelaksana seperti biasanya. Kami berharap, optimalisasi belajar mengajar berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Ketua Yayasan Dahiru Insani Yayan Nuryadi disela-sela rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan orangtua murid di kantor Dinas Pendidikan dan Pendidikan Kota Sukabumi, Selasa (29/8).

Bacaan Lainnya

Terkait pembelajaran para siswa yang terdampak, ia memastikan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan kembali berjalan normal pada Rabu (30/8). “Surat Keputusan soal pemecatan jabatan menejemen pun, telah resmi dicabut,”tegasnya.

Ia menjelaskan, permasalahan itu bermula dari miskomunikasi antara pihak manajemen dan yayasan. Meski demikian, alasan pengeluaran SK tersebut tidak dijelaskan secara rinci.

Jadi fenomena yang terjadi, sempat menimbulkan masalah dan berdampak pada operasional sekolah memang berdasarkan ketidaksinergisan komunikasi kami. Kami sangat berupaya untuk terus memperbaiki proses komunikasi tersebut,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Punjul Saeful Hayat mengatakan, kejadian ini harus menjadi yang terakhir di dunia pendidikan. Bahkan, Disdikbud tidak akan segan memberlakukan sanksi apabila terjadi hal serupa.

“Ya kita akan lakukan (sanksi) sesuai dengan peraturan UU. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi semua dan alhamdulillah saya lihat bahwa semua ini berangkat dari niat baik semua pihak cuma kliknya di komunikasi,” kata Punjul kepada wartawan.

Disdik mengimbau, yayasan dan manajemen sekolah agar tidak mementingkan ego hingga mengakibatkan para siswa menjadi korban.

“Kepada para pengelola sekolah maupun pengajar bagaimana menyediakan jembatan yang baik sehingga tidak menjadikan siswa jadi korban dari ego masing-masing,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Lukmansyah mengatakan, saat ini DPRD hadir melakukan mediasi mengapresiasi langkah cepat penyelesaian masalah tersebut agat tidak ada lagi kejadian serupa yang mengorbankan pendidikan anak-anak.

“Saya berharap semua pihak yang ada di Kota Sukabumi terutama sekolah swasta bisa jauh lebih humanis antara pihak pengelola dan yayasan, sehingga miskom ini tidak lagi terjadi. Karena kota kita bergerak di bidang jasa pelayanan pendidikan sehingga pendidikan nomor satu buat kita. Kebayang kalau ada kejadian ini malu buat kita. Kita sudah mediasi semua pihak akhirnya bisa terselesaikan,” timpalnya.

Menurutnya, dari hasil mediasi saat ini semua guru bakal kembali melakukan KBM secara normal sehingga siswa bisa mengikuti kegiatan belajar. “Insya Allah besok sekolah sudah mulai buka kembali dan aktivitas normal. Tadi saya tekankan besok harus sekolah normal,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *