Ada Lomba Bahasa Sunda di SDN Dewi Sartika CBM

SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi
Murid SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi mengikuti lomba di Hari Bahasa Ibu Internasional/ Mieling Poe Bahasa Indung Internasional atau Bahasa Ibu Internasional.

SUKABUMI – Memperingati Mieling Poe Bahasa Indung Internasional, tahun ini SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi menggelar berbagai perlombaan Bahasa Sunda di sekolah. Acara ini diikuti seluruh murid SDN Dewi Sartika CBM, Senin (21/2/2022).

Wakasek Kurikulum SDN Dewi Sartika CBM, Rika Opsari mengatakan, perlombaan Bahasa Sunda ini menjadi kali pertama yang diadakan sekolahnya.

Bacaan Lainnya

“Ini yg pertama kali dirayakan di sekolah kita untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional/ Mieling Poe Bahasa Indung Internasional atau Bahasa Ibu Internasional,” ujar Wakasek Kurikulum SDN Dewi Sartika CBM, Rika Opsari kepada Radar Sukabumi, Senin (21/2).

“Memperingati Mieling Poe Basa Indung Internasional ini Alhamdulilah tahun ini bisa kita peringati tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” terangnya.

Adapun lomba yang diadakan seperti lomba sajak sunda untuk kelas 1 dan 2, lomba ngadongeng untuk kelas 3 dan 4 dan lomba biantara untuk kelas 5 dan 6. Sebelumnya dilaksanakan penenalan pupuh oleh para guru kepada para siswa.

Dijelaskan Rika, meski pertama kali dimeriahkan, nyatanya sejak 2017 SDN Dewi Sartika CBM sudah mengimplementasikan pengunaaan Bahasa Sunda kepada murid-muridnya salah satunya Kamis Nyunda, dimana para siswa dan guru setiap kamis wajib menggunakan Bahasa Sunda dan pakaian adat khas Sunda.

“Kitakan sejak 2017 itu ada program penguatan pendidikan karakter di sekolah, dimana budaya kearifan lokal itu harus dimunculkan, maka dari tu kita ada proram namanya Kamis Nyunda, jadi setiap hari Kamis ini semua siswa menggunakan pakaian adat sunda dan komunikasi wajib menggunakan Bahasa Sunda,” jelasnya.

“Mieling Poe Basa Indung Internasional hendaknya kita melestarikan budaya kita sendiri jika kita di Sunda berarti melestarikan budaya Sunda agar tidak tergerus arus budaya lain, karena sekarang ini arus global semakin deras karena adanya teknologi dan informasi yang cepat,” ajaknya.

Menurutnya, Hari Bahasa Ibu internasional menjadi kesempatan untuk lebih mengenalkan lagi budaya Sundanya dari bahasa, makanan, baju adat dan etikanya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *