Vaksin Merah Putih Unair Diproduksi Pertengahan Tahun Depan

PIONIR VAKSIN DALAM NEGERI: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (dua dari kiri), Menkes Budi Gunadi Sadikin (tiga dari kiri), Dirut PT Biotis F.X.Sudirman (tengah), dan Rektor Unair Muhammad Nasih (kanan) di Unair Kampus C, Surabaya, Selasa (9/11) (Robertus Risky/Jawa Pos)

JAKARTAVaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) akan menjadi vaksin Covid-19 dalam negeri pertama di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong dilakukannya percepatan uji klinis pada vaksin berbasis inactivated virus tersebut. Selain akan digunakan sebagai booster, vaksin tersebut juga direkomendasikan untuk anak-anak.

Bacaan Lainnya

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyerahkan seed (bibit) vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Selasa(9/11).

Momentum tersebut juga dihadiri Menkes dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Budi mengatakan, uji praklinis terhadap makaka (monyet yang memiliki struktur organ menyerupai manusia) telah tuntas. Hasilnya pun bagus. Bahkan memiliki efikasi yang tinggi.

”Jadi, tahap selanjutnya terkait uji klinis pada manusia diserahkan kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia,” katanya kepada Jawa Pos di tengah acara Sidang Dies Natalies Ke-67 Unair kemarin. Budi menuturkan, uji klinis tahap pertama membutuhkan 100 orang sebagai sampel. Tahap pertama digunakan untuk melihat aspek keamanan (safety) vaksin. Kemudian, uji klinis tahap kedua akan melibatkan 400 orang untuk melihat aspek imunogenisitasnya.

”Uji klinis tahap ketiga akan melibatkan 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri,” tutur dia. Budi meminta Khofifah mendukung percepatan uji klinis vaksin Merah Putih platform Unair. Sebab, uji klinis akan dilakukan di RSUD dr Soetomo Surabaya. ”Saat ini skenario uji klinis tengah disusun,” imbuhnya.

Ada tiga skenario pemanfaatan vaksin Merah Putih platform Unair tersebut. Pertama, digunakan dua kali sebagai proses vaksinasi. Skenario kedua, digunakan sebagai booster yang akan disuntikkan satu kali bagi warga yang sudah vaksinasi sebelumnya. Kemudian, skenario ketiga, disuntikkan dua kali dengan sasaran anak-anak usia di bawah 12 tahun.

”Jadi, selain untuk vaksinasi, juga untuk booster dan anak-anak. Untuk anak-anak, nanti kemungkinan dosisnya berbeda,” jelasnya.

Budi mengaku bangga dengan hasil riset vaksin Merah Putih yang diproduksi Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Umumnya, pembuatan vaksin membutuhkan 15 tahun. Namun, tim Unair dan PT Biotis menunjukkan kecepatannya dalam menyelesaikan tantangan produksi vaksin. Dia berharap vaksin tersebut bisa diproduksi secara massal mulai semester kedua atau pertengahan tahun depan.

Rektor Unair Prof Muhammad Nasih mengatakan, PT Biotis akan memproduksi vaksin dalam skala piloting untuk disuntikkan ke manusia. ”Sebelum disuntikkan ke manusia, harus ada proses produksi di industri yang memenuhi keamanan,” jelasnya. Unair dan PT Biotis juga akan berupaya mendapatkan sertifikat halal. Jadi, vaksin produksi Unair-PT Biotis dijamin kehalalannya. Setelah produksi di PT Biotis selesai, baru dilanjutkan uji klinis oleh tim RSUD dr Soetomo. ’’Dari hasil uji praklinis tahap II terhadap makaka dari berbagai kategori, baik manula, remaja, hamil, dan anak-anak, hasilnya sangat aman. Efikasinya (kemanjuran, Red) 93,8 persen,” kata dia.

Nasih berharap, proses lanjutan di industri memunculkan optimalisasi dan formulasi yang lebih baik. Dengan begitu, efikasi yang didapat juga bisa lebih tinggi lagi. ”Langkah selanjutnya, kami masih menunggu izin dari BPOM. Data sudah kami submit ke BPOM,” jelasnya.

Sementara itu, tim RSUD dr Soetomo sudah menerbitkan pengumuman kepada masyarakat untuk mendaftar sebagai relawan uji klinis tahap I, II, dan II. Uji klinis itu bukan untuk individu yang memiliki komorbid. ”Uji klinis tahap pertama sementara ini belum bisa dilakukan untuk anak-anak. Dewasa dulu,” imbuhnya.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah mengaku siap menjadi relawan pertama pada uji klinis vaksin Merah Putih buatan Unair. Hal itu menjadi bentuk dukungannya dalam percepatan vaksin Merah Putih platform Unair.

”Jika saya memenuhi syarat untuk menjadi relawan, maka saya siap. Nanti dilihat pelaksanaan vaksin Merah Putih ini sebagai booster atau untuk yang belum pernah vaksin,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan vaksin Merah Putih, lanjut dia, pemprov sudah menyiapkan gazebo khusus di RSUD dr Soetomo untuk pelaksanaan uji klinis tahap I, II, dan III sejak 12 Oktober, bertepatan dengan HUT pemprov. Bahkan, relawan sudah disiapkan. ”Yang sudah mendaftar menjadi relawan untuk uji klinis vaksin cukup banyak,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *