Maruf Amin: Khittah NU Perbaiki Umat, Bukan Memperoleh Kekuasaan

Maruf Amin saat hadiri Bedah Buku "Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama" karya Ahmad Baso, pada Rabu (22/12)/Repro

JAKARTANahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang hanya menghendaki ishlahiyah atau melakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga NU tidak ada kaitannya dengan kekuasaan.

Begitu yang dikatakan oleh Wakil Presiden RI Maruf Amin ketika menghadiri Launching dan Bedah Buku “Historiografi Khittah dan Politik Nahdlatul Ulama” karya Ahmad Baso yang digelar secara hybrid dari Hotel Radission, Bandar Lampung pada Rabu (22/12).

Bacaan Lainnya

Maruf Amin yang merupakan bagian dari Mustasyar Pengurus Besar NU (PBNU) menjelaskan, khittah merupakan platform yang sifatnya permanen dan menjadi landasan berpikir. Sementara khutwah adalah langkah-langkah untuk mewujudkan khittah.

“Menurut saya, khittah Nahdlatul Ulama itu ya khittah nabawiyah, khittahnya para nabi, khittahnya ulama. Tidak ada sesuatu yang lain yang kami kehendaki kecuali al-ishlahiyah, islah artinya melakukan perbaikan-perbaikan,” jelasnya.

Nahdlatul Ulama, lanjut Maruf Amin, merupakan jamiatul ishlahiyah atau organisasi perbaikan. Namun bukan hanya memperbaiki masalah-masalah keagamaan, tetapi juga kemasyarakatan.

“NU dinamakan gerakan ulama untuk memperbaiki umat, baik aspek keagamaannya maupun aspek kemasyarakatannya. Maka itu, saya katakan tidak ada kaitannya dengan kekuasaan,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *