Lokasi Judi di Semarang Dekat Akpol Miliki Ratusan Mesin Kasino, Omzetnya Rp4 M Per Malam

Lokasi judi di Semarang dekat
Lokasi judi di Semarang dekat Akpol terbesar di Jawa Tengah. Foto ilustrasi (pixabay)

SEMARANG – Seorang pria berinisial D membuat pengakuan mengejutkan terkait lokasi judi di Semarang Jawa Tengah. Pria yang sering berhubungan dengan polisi dalam menangani praktek judi 303, baik judi darat maupun judi online itu menyebut ada dua lokasi judi di Semarang yang sangat besar.

Video Pengakuan D dibagikan dan disiarkan melalui di kanal Youtube QUOTIENT TV, pada 26 Agustus 2022. D yang didampingi advokat sekaligus pendiri kantor pengacara LQ Lawfirm, Alvin Lim menyebut lokasi judi di Semarang terletak di dalam kota.

Bacaan Lainnya

Ada yang berada di Jalan Hasanuddin dan ada pula yang berada di wilayah Kelurahan Candi. Menurutnya, lokasi judi di Semarang sangat dekat dengan Akademi Kepolisian atau Akpol Semarang dan kantor Polsek.

Ia menyebut lokasi judi terbesar di Jawa Tengah itu dibekingi oleh AKBP Jerry Raymond Siagian atas nama Ferdy Sambo. “Di Semarang itu kan ada dua perjudian yang besar, mesin-mesin itu, ada ratusan mesin kasino. Itu Jerry juga yang bikin,” ucap D, dikutip Pojoksatu.id, Senin (29/8).

Ia heran lokasi judi terbesar di Semarang itu tidak pernah digerebek. Padahal, lokasinya dekat dengan Akpol dan Polsek. “Hanya 1.200 meter dari gedung Akpol. Lokasi perjudian besar, mesin-mesin judi ada ratusan. Kenapa tidak ditangkap?,” tanya D keheranan.

Dijelaskan D, pernah ada polisi datang di ke tempat itu, kemudian pemilik lokasi judi langsung menelepon Jerry Siagian. Jerry kemudian meminta polisi itu pulang. “Jerry bilang ‘Pak itu kawasan Ferdy Sambo’. Gila gak? Kawasan artinya wilayah dia ya. Akhirnya polisi itu pulang,” beber D.

“Padahal kalau dipikir, masak gedung Akpol hanya 1.200 meter, Polsek hanya 600 meter, masak ndak tahu di situ ada perjudian besar,” tambahnya.

Ia mengapresiasi langkah kepolisian yang telah melakukan penangkapan pelaku judi di berbagai daerah sejak Ferdy Sambo ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat.

Kendati demikian, D berharap aparat kepolisian jangan hanya menangkap pelaku judi yang kecil-kecil, sementara bisnis judi besar tetap bebas. “Jangan ada orang main Rp 100 perak, main koin ditangkap, mau cari prestasi? Coba lihat sekarang, di daerah yang ditangkap itu kan, receh,” katanya.

Ia menantang aparat kepolisian membongkar praktik perjudian besar di Semarang yang jaraknya cukup dekat dari gedung Akpol Semarang dan Polsek. “Kayak di Semarang, kenapa tidak berani tangkap yang di kafe LI dan Candi? Itu kan yang paling besar. Satu malam bisa menghasilkan Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar. Kenapa tidak ditangkap itu?,” tanya D.

“Yang ditangkap judi online di Tegal, di Demak, di omzetnya itu Rp 15 ribu, ngapain. Sedangkan di dalam kota itu di komplek Hasanuddin, kafe LI itu omsetnya per malam itu puluhan miliar lho,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *