Kiai Di Teror Sejumlah Orang Bersenjata Tajam ,Ternyata…

Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Jawa Timur gempar. Salah satu kiainya dikabarkan diteror sejumlah orang tak dikenal dengan senjata tajam.

Namun, setelah diselidiki aksi teror tersebut ternyata adalah hoax alias tidak benar. Pihak pondok pesantren berhasil membongkar dalangnya.

Pelaku adalah Riyantono Gempol, warga Ngawi Jawa Timur. Riyanto telah mengarang cerita fiktif tentang pengancaman terhadapnya yang dilakukan oleh tiga orang sosok pria berbadan kekar yang ingin membunuh salah seorang kiai.

Keterangan palsu ini terbongkar setelah pihak pondok memanggilnya. Riyantono mengaku khilaf telah mengarang cerita fiktif yang membuat gempar.

Dia meminta maaf kepada seluruh keluarga besar Ponpes Al Falah Ploso, khususnya para kiai dan Masyayyih serta masyarakat Indonesia.

“Saya memohon maaf atas kekeliruan yang sifatnya disengaja atau tidak disengaja. Kepada seluruh keluarga pondok pesantren, kepada masyarakat Indonesia dan kepolisian, dalam hal ini Polresta Kediri. Kesalahan ini mudah-mudahan menjadi pengalaman umat muslim yang saat ini sedang ramai dengan isu-isu yang sangat menegangkan,” jelas Riyantono Gempol sambil berurai air mata, di Ponpes Al Falah, Senin (26/2/2018) sore.

Riyantono tidak memiliki motivasi apapun dalam menyebarkan informasi yang tidak benar, melainkan hanya sekedar khilaf dan spontanitas.

Sore itu, Minggu (19/2) dia sedang berkunjung sebagai tamu ke Ponpes Al Falah Ploso untuk menemui salah seorang kiai.

Dia mengarang cerita bohong kepada pihak keamanan pondok, bahwa baru saja didatangi tiga orang pria berbadan kekar.

Dua diantara pelaku melumpuhkannya dengan cara menodongkan pisau dan menarik tangannya ke belakang. Sedangkan satu pelaku mengawasi.

Para pelaku mencari salah satu kiai untuk dibunuh. Tetapi, tiba-tiba pelaku mengibaskan sapu tangan ke arah Riyantono, sekejap mereka menghilang. Keterangan palsu ini juga disampaikan Riyantono saat di BAP oleh pihak kepolisian.

Akibat keterangan palsu Riyantono Gempol ini, pihak keamanan Ponpes akhirnya mengamankan salah seorang pria yang kebetulan ingin bertemu dengan kiai.

Pria tersebut adalah Abdul Azis, asal Situbondo. Penangkapan Azis ini menjadi viral karena foto-fotonya dikirimkan ke berbagai media sosial. Dimana yang sebenarnya Abdul Aziz hanyalah tamu dan bukan pelaku teror.

Keluarga Ponpes Al Falah menghargai sikap terus terangnya Riyantono Gempol. Pihak ponpes menerima permintaan maaf tersebut dan tidak akan melakukan penuntutan.

“Pernyataan dari Bapak Riyantono mengenai kejadian yang telah membuat keresahan seluruh nusantara dan teman alumni dan santri. Itu tidak benar dan Bapak Riyantono sudah mengakuinya. Itu spontanitas dan kekhilafan. Kami mewakili ponpes, menyampaikan banyak terima kasih kepada jajaran kepolisian, Polresta Kediri yang sudah baik, cepat, dan luar biasa,” ungkap Gus Thoif perwakilan keluarga.

Gus Thoif menerangkan, Riyantono adalah tamu pengunjung di pondok, bukan santri maupun alumni. “Beliau kebetulan berkunjung dan mengadakan hal-hal di luar kendali beliau sendiri,” jelasnya.

Keluarga besar Ponpes Al Falah mendukung penuh upaya kepolisian dalam menyelesaikan masalah ini sesuai Undang-undang.

“Sikap pondok sudah sepakat seluruh keluarga, yang namanya kekhilafan kami tidak akan menuntut dan tidak memperpanjang masalah ini. Karena beliau sudah minta maaf, kami yakin beliau tidak memiliki niat jahat atau niat yang kurang baik. Tidak ada melakukan penuntutan apa-apa,” ujarnya.
(ysp/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *