3 WNI Masih di Gaza, Retno : Mereka Memutuskan untuk Tetap Tinggal

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga saat ini sebanyak tiga warga negara Indonesia (WNI) masih tetap berada di Gaza
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga saat ini sebanyak tiga warga negara Indonesia (WNI) masih tetap berada di Gaza

JAKARTA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hingga saat ini sebanyak tiga warga negara Indonesia (WNI) masih tetap berada di Gaza, di tengah memburuknya situasi konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Ketiga WNI tersebut adalah relawan di Rumah Sakit Indonesia yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi. Mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan kerja kemanusiaan mereka, meski tujuh WNI lainnya telah berhasil dievakuasi dari Gaza.

Bacaan Lainnya

“Sampai saat ini, beliau bertiga memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza,” kata Retno melalui video pernyataan yang ia kirimkan dari dalam pesawat kepresidenan, ketika mendampingi Presiden Joko Widodo untuk kunjungan kerja ke Washington DC, AS, Minggu (12/11).

Menlu Retno memastikan bahwa Kementerian Luar Negeri terus melakukan komunikasi dengan ketiga WNI tersebut, serta dengan perwakilan MER-C di Jakarta untuk memastikan kondisi mereka dalam keadaan baik.

Sebelumnya pada 3 November, Menlu Retno mengumumkan keberhasilan empat WNI dievakuasi dari Gaza. Keluarga Abdillah Onim, ketiga anaknya yang juga WNI, serta istrinya yang berkewarganegaraan Palestina keluar dari Gaza melalui pintu Rafah yang berbatasan darat dengan Mesir.

Sementara ketiga WNI lainnya yaitu Muhammad Husein, kedua anaknya, serta istrinya yang adalah warga Palestina, juga telah dievakuasi dari Gaza melalui perbatasan Rafah. Setelah berhasil keluar dari Gaza pada Minggu waktu setempat, Husein dan keluarganya dibawa ke Kairo untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, saya memperoleh laporan bahwa mereka berhasil dievakuasi. Saat ini, beliau-beliau ini sudah berada di wilayah Mesir dan sudah bersama dengan tim evakuasi KBRI Mesir,” ujar Menlu Retno.

Retno menjelaskan bahwa proses evakuasi Muhammad Husein dan keluarganya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena isu administrasi. Kendala yang dihadapi dalam proses evakuasi adalah tidak adanya nama keluarga Husein dalam daftar WNA yang diizinkan dievakuasi dari Gaza, sehingga membutuhkan tambahan waktu untuk proses memasukkan namanya dan seluruh anggota keluarganya ke dalam daftar tersebut.

Begitu nama Husein dan seluruh anggota keluarganya sudah masuk ke dalam daftar, ujar Menlu, evakuasi juga belum dapat dilakukan karena pintu perbatasan Rafah tidak dibuka dengan berbagai alasan situasi lapangan. “Proses panjang ini sekali lagi menunjukkan bahwa proses evakuasi sangat tidak mudah. Namun, upaya kita terus kita lakukan secara maksimal,” kata Retno.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *