SUKABUMI — Tanah dan air dari Sukabumi melebur di Ibu Kota Negara (IKN) baru, tepat di titik nol kilometer di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Hal itu, terlihat dari unggahan Emil di Instagram pada Ahad, 13 Maret 2022, tanah dan air Kota Sukabumi diambil dari patilasan Eyang Dalem Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang (Eyang Cikundul). Ini merupakan simbol kejayaan Dalem Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang.
Eyang Cikundul ini, merupakan salah seorang penyebar Agama Islam pada masanya. Saat ini, petilasan Eyang Dalem Suryadiningrat terletak di Kampung Caringin, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu. Secara astronomis terletak pada koordinat 6°58’33” LS dan 106°54’37” BT.
Patilasan Eyang Dalem Suryadiningrat terletak di tengah kompleks makam umum seluas sekitar 620 m2. Dalam tradisi lokal Eyang Dalem Suryadiningrat merupakan keturunan Dalem Cikundul dari Cianjur. Dalem Cikundul juga merupakan sesepuh Kabupaten Cianjur.
Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Kota Sukabumi, Irman Firmansyah mengatakan, Eyang Dalem Suryadiningrat mempunyai nama lengkap seperti yang tertera pada papan nama makamnya yakni, Eyang Dalem Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang (Eyang Cikundul).
Ia merupakan salah seorang penyebar Agama Islam pada masanya dan saat ini petilasan tersebut kerap banyak di kunjungi para peziarah dari berbagai daerah.
“Konon katanya, Eyang Dalem Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang ini merupakan keturunan Raden Wira Tanu Datar atau Dalem Cikundul.
Dulu sempat menetap dan menyebarkan Agama Islam di Sukabumi beberapa saat dan kebiasaan dari dulu, nama tempat biasanya disematkan sesuai daerah yang pernah disinggahinya,” kata Irman kepada Radar Sukabumi, Selasa (15/3).
“Makom tersebut bukan merupakan kuburan tetapi petilasan,” tambahnya.
