SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Setelah dihibahkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), sebanyak lima unit Bus Rapid Transit (BRT) atau yang akrab disebut Si Tayo saat ini belum dapat dioperasikan. Hal itu, terjadi karena adanya pandemi Covid-19 sehingga adanya rekopusing anggaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi. Alhasil sampai saat ini, pengoperasian si Tayo tertunda hingga hingga waktu yang belum ditentukan.
Kabid Lalu Lintas (LLA) dan Angkuta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Unang Junaedi mengatakan, sejak akhir 2018 lalu Dishub belum mengoperasikan BRT tersebut lantaran terkendala dengan anggaran.
“Pengoperasian BRT ini kan perlu ada anggaran. Sementara saat ini semua anggaran di refocussing sehingga pengoperasiannya mandeg,” kata Unang kepada Radar Sukabumi, Selasa (25/8).
Padahal, lanjut Unang, Dishub Kota Sukabumi sudah merencanakan trayek dengan rute pengoperasiannya dari ujung Jalur Lingkar Selatan, Cibolang hingga Selakaso, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
“Bahkan kami juga sudah mengajukan kebeberapa instansi seperti Dinas Bina Marga Provinsi Jabar untuk pembuatan halte di ujung Jalur Lingkar Selatan dan Selakaso Kecanatan Cibeureum,” ungkapnya.
Dengan adanya pengoperasian di jalur tersebut, sambung Unang, maka masyarakat serta mahasiswa baik dari arah Kecamatan Cibeureum menuju Bogor maupun sebaliknya bisa dengan mudah memanfaatkan bus tersebut. Lantaran, sejauh ini belum ada trayek kendaraan umum di daerah tersebut.
“Dinas Bina Marga pun sudah menyetujui untuk membangun halte tersebut. Tetapi, karena adanya rekopusing anggaran sehingga pengoperasian ditunda,” imbuhnya.
Menurutnya, hingga saat ini Dishub Kota Sukabumi belum adapat memastikan waktu pengoperasian bus tersebut. “Karena kondisinya masih seperti ini, sehingga kami belum bisa memastikan waktu pengoperasiannya. Mudah-mudahan masa pandemi ini segera berakhir karena sangat berdampak,” pungkasnya. (Bam/rs)
