RAI HG dan OJK Cekoki Mahasiswa Keuangan

“Dengan memulai merencanakan keuangan dari sekarang, millenials diharapkan dapat menghargai uang dengan lebih baik serta mencapai tujuan keuangannya,” tandasnya.

Berdasarkan hasil sosialisasi OJK kepada ratusan mahasiswa, lanjut Heri, mayoritas mereka cenderung tidak banyak menabung. Apalagi berinvestasi. Meskipun mereka sebenarnya ingin tahu dan ingin belajar.

Bacaan Lainnya

Namun, kebanyakan mereka mengatakan tidak bisa menabung dan investasi karena tidak punya uang lebih. Padahal, ketika digali lebih dalam lagi, kebanyakan pengeluaran mereka habis untuk nongkrong di kafe sepulang kantor atau pulang kuliah dan hal ini dilakukan hampir setiap hari.

“Bisa dibayangkan, apabila sekali duduk menghabiskan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu, maka per minggu mereka bisa menghabiskan Rp250 ribu sampai Rp500 ribu.

Artinya secara rata-rata mereka menghabiskan Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan untuk nongkrong saja. Ya, tidak heran kalau mereka tidak bisa menabung dan investasi,” ujarnya.

Sebab itu, perlu adanya pemahaman untuk meningkatkan kemampuan serta produktifitas para pemuda agar dapat membuka usaha dan meningkatkan pendapatannya serta meningkatkan pemahaman para pemuda mengenai pengelolaan keuangan, kewirausahaan, produk dan layanan jasa keuangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *