BANDUNG – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perwakilan Jawa Barat (Jabar), menyampaikan bahwa siswa harus banyak belajar dan menguasai banyak hal, agar bisa bersaing dan lebih maju.
Demikian pesan Imansyah selaku Kepala OJK Jabar, kepada para siswa, saat acara Edukasi Keuangan sekaligus Launching Ekosistem Keuangan Inklusif Digital berbasis Artificial Intelligence (AI), di Bandung, (6/8/2024) kemarin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa perkembangan teknologi telah menjadi keniscayaan. Sehingga, harus diiringi dengan utilisasi yang baik dengan banyak belajar. Baik di kelas melalui komunitas maupun autodidak.
“Waktu ibarat pedang, kalau enggak dimanfaatkan dengan baik, dia akan menebas kita,” ujarnya, dilansir laman Disdik Jabar, Rabu (7/8/2024).
Kata Imansyah, mengenai literasi keuangan digital. OJK memiliki banyak program edukasi keuangan. Salah satunya, yang diperkenalkan pada acara ini adalah “Satu Rekening Satu Pelajar”.
“Kita berkolaborasi dengan BJB, inklusi keuangan bukan hanya milik Bapak dan Ibu, tapi adik-adik juga,” ucapnya.
Ia berharap, inklusi keuangan ini mampu memberikan edukasi keuangan pada siswa untuk mempersiapkan masa depan dengan menabung. “Daripada digunakan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat,” tukasnya.
“Banyak fenomena game online juga yang menawarkan fitur judi yang menjerat kita semua. Hal tersebut harus dihindari,” kata Imansyah menambahkan.
Sementara itu, Direktur Konsumer dan Ritel BJB, Yusuf Saadudin menyambut baik kolaborasi ini, guna mewujudkan edukasi keuangan yang berkelanjutan. “Program ini harus berkiprah di sekolah lain juga karena ini dasar dan fondasi kehidupan kita,” kata dia.
Dia juga berharap program inkluasi keuangan ini mampu menyadarkan generasi muda untuk menjauhi judi online atau pinjaman online. “Ayo belajar menabung untuk masa depan,” imbuhnya. (Ron)
