Penderita HIV AIds Didominasi Usia Muda

SUKABUMI -Kasus penderita Human Immunodefeciency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Sukabumi meningkat selama 9 bulan terakhir.

Berdasarkan data yang tercatat dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, terhitung sejak awal Januari 2017 hingga akhir September 2017 lalu, jumlah kasus HIV Aids di Kota Sukabumi mencapai 99 kasus. Hal demikian disampaikan Ketua KPA Kota Sukabumi Achmad Fahmi, bahwa mayoritas dari seluruh kasus HIV Aids yang menyasar warga Kota Sukabumi, didominasi oleh hubungan seks bebas.

Bacaan Lainnya

“Jika dilihat dari segi umur, kasus HIV ini banyak menyasar masyarakat yang berusia di kisaran 25 sampai 49 tahun. Sementara, jumlah warga yang terserang HIV pada rentang usia tersebut mencapai sebanyak 65 orang.

Sedangkan, peringkat keduanya, warga yang berusia 20 sampai 24 tahun ada 24 orang dan sisanya, yakni warga diusia di bawah empat tahun sebanyak lima orang. Sedangkan di usia 5 hingga 14 tahun dan di atas 50 tahun ada dua orang serta di usia 15 sampai 19 tahun sebanyak satu orang,” jelas Achmad Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Sukabumi.

Untuk itu, KPA Kota Sukabumi menyoroti kasus HIV baru pada rentang usia 20 sampai 24 tahun yang mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan peride yang sama pada tahun sebelumnya.

“Pada 2016 lalu, warga yang terkena HIV secara keselurhan hanya sebanyak 12 orang. Sementara pada tahun ini hingga September mencapai 24 orang. Oleh sebab itu KPA bersama instansi terkait lainnya akan terus menggiatkan upaya pencegahan penyebaran bahaya HIV Aids ke semua lapisan masyarakat,” bebernya.

Melihat kondisi tersebut, maka pemerintah daerah Kota Sukabumi akan melakukan bahu membahu memerangi virus ini dengan meningkatkan pemahaman kepada seluruh element akan bahayanya virus HIV Aids.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah meningkatkan upaya pencegahannya melalui sosialiasi serta peningkatan komunikasi, edukasi dan informasi melalui komunikasi publik, peningkatan pelayanan klinik infeksi menular seksual (IMS), penyediaan darah donor yang aman, dan pen ingkatan upaya pencegahan dari Ibu HIV kepada bayinya.

“Dalam memerangi kasus HIV Aids ini, perlu adanya keterlibatan semua pihak,” tandasnya.

Sementara itu, Penanggungjawab Program KPA Kota Sukabumi, Yanti Rosdiana, mengatakan, penyebaran kasus HIV Aids dapat ditularkan melalui berbaga macam cara. Di antaranya, hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV, transfusi darah yang mengandung virus HIV, melalui alat suntik, akupuntur, tato dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS.

“Upaya pencegahan agar kita tidak tertular virus ini, diharapkan masyarakat dapat menghindari hubungan seksual diluar nikah serta menjauhi narkotika dan steril dalam penggunaan jarum suntik,” katanya.

Selain itu, dalam mengikis tingginya angka kasus HIV Aids yang menyasar terhadap kalangan pemuda di Kota Sukabumi, KPA telah melakukan berbagai upaya. Seperti sosialisasi dan penyuluhan serta program sinergitas dengan semua pihak. “Upaya meminimailisir dalam penyebarluasan virus HIV Aids terus kami gencarkan secara bersama untuk memberikan solusi nyata terhadap masyarakat agar terhinar dari virus ini,” pungkasnya. (cr13/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *