Pemkot Sukabumi Pasang Kuda-Kuda Hadapi Jalan Tol

Pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, nyatanya sudah mulai menyulut agresifitas di kalangan pemerintahan daerah, baik pemda kabupaten maupun pemda KOta Sukabumi.

Berbagai upaya dilakukan sebagai bentuk tindakan agresif dalam mendorong serta mendukung agar pembangunan jalan bebas hambatan tersebut bisa berlangsung sukses.

Bacaan Lainnya

Laporan Tony Kamajaya, SUKABUMI

Bagaikan Punuk Merindukan Bulan, pribahasa ini dapat dikatakaj bisa mewakili situasi yang tengah dirasakan oleh masyarakat maupun pemerintahan daerah.

Ketika para inohong dari kedua pemda tersebut mulai menemukan jalan buntu dalam menghadapi masalah kemacetan arus lalulintas yang kini kondisinya kian parah, disaat itupula pemerintah pusat merealisasikan pembangunan jalan tol sebagai jalur koneksitas bagi wilayah Bogor, Ciawi dan Sukabumi.

Tak heran jika program nasional dalam memperluas infrastruktur itu langsung disambut hangat oleh semua kalangan di wilayah Sukabumi.

Diyakini keberadaan jalan tol tersebut bakal mendongkrak perekonomian Sukabumi.

Untuk wilayah kabupaten, jalan tol ini diprediksi akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi sektor pariwisata dan industri.

Sementara bagi Pemda Kota Sukabumi, jalan berbayar tersebut akan menunjang perwujudan Visi dan Misi Kota Sukabumi menjadi pusat layanan pendidikan, kesehatan serta pusat perdagangan.

Ada banyak cara, strategi dan inovasi yang telah dan tengah dilakukan oleh kedua pemda itu dalam mendorong pembangunan jalan tol.

Mulai dari melakukan pengawasan ketat terhadap kemungkinan adanya mekelar pada tahap pembebasan lahan hingga adanya pernyataan bersama dari sembilan kepala daerah di Jawa Barat yang mndesak pemerintah pusat melakukan percepatan pembangunan, bukan hanya pada Jalan Tol Bocimi saja tetapi juga dilanjutkan hingga ke wilayah Bandung.

Baru-baru ini, Pemda Kota Sukabumi kembali memasang kuda-kuda dalam menghadapi jalan tol yakni melakukan kajian untuk kebutuhan perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

“Perlu ditinjau terlebih dahulu, apakah RTRW ini harus direvisi agar sesuai dengan program pembangunan nasional yakni adanya jalan tol,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi Rudi Djuansyah.

Sejauh ini Pemerintah Kota Sukabumi senantiasa memandang dan berupaya optimal, bahwa akses transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting.

Tidak hanya sebagai penunjang kegiatan serta ekonomi warga saja, tetapi juga berkaitan dengan akses pendidikan, kesehatan dan perdagangan, sesuai dengan Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2005-2025 yakni Terwujudnya Kota Sukabumi sebagai pusat pelayanan berkualitas bidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan di Jawa Barat.

Sementara itu Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi Endang Toyib menerangkan meski proyek jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi saat ini masih dalam tahap pembangunan, tapi nyatanya telah mempengaruhi pada peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di wilayah Kota Sukabumi.

“Data pada indeks PMDN untuk tahun ini saja, dana invetsasi yang berhasil diserap dari sektor properti dan perhotelan mencapai Rp134.39 Miliar.

Namun jika dihitung mulai tahun 2015 hingga sekarang, jumlah keseluruhan dana investasi yang berhasil diraup sebesar Rp5,9 Triliun,” beber Endang Toyib.

Dikatakannya, sejak mencuatnya rencana pembangunan jalan tol pada beberapa tahun silam, Pemda Kota Sukabumi banyak di datangi para calon investor. Mereka tertarik untuk membangun pusat perbelanjaan, hotel maupun restoran. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *