Dalam satu hari, pemohon pembuatan e-KTP terus bertambah. Mengingat, penduduk yang berusia 17 tahun setiap hari bertambah jumlah permohonannya, dari 85 sampai 100 orang. Di akhir 2017, terjadinya peningkatan pada pemohon pembuatan KTP hampir mencapai 92 persen. Hal itu, tentunya didukung dengan adanya program inovasi siap jemput bola (Si Jempol).
“Seperti halnya cakupan KTP sudah mencapai 92 persen, akta kematian dari 70 menjadi 90 pemohon, atau dari 40 persen menjadi 70 persen, hal ini mungkin disebabkan salah satunya inovasi program yang kami lakukan dan beberapa pihak yang mendukung program Si Jempol,” katanya.
Ditambahkan Iskandar, di 2018 ini lembaganya akan lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat melalui program Si Jempol, yang biasanya dalam satu bulan dilakukan hanya satu kali, ke depan akan dilakukan sedikitnya satu bulan dua kali.
“Saya rasa kesadaran masyarakat sudah semakin cerdas, jadi mereka itu keinginan untuk mendapatkan dokumen sebagai hak cukup tinggi dan kami optimis targetan mengganti Suket menjadi e-KTP sebelum pilkada bisa tercapai dengan menggencarkan Si Jempol,”pungkasnya. (Cr16/d)
