RADARSUKABUMI.com — Sebanyak 178 unit Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Sukabumi, kondisinya rusak akibat faktor usia dan cuaca. Data yang tercatat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, dari total PJU yang rusak tersebut, sebanyak 122 unit sudah mendapatkan penanganan sedangkan, sedangkan 56 unit diantaranya belum ditangani karena terkendala anggaran.
Kasi PJU Dishub Kota Sukabumi, Hikmat Azhari mengatakan, di tahun ini anggaran pemeliharaan PJU sebesar Rp700 juta direfocusing untuk penanganan pandemi Covid-19, sehingga Dishub tidak dapat berbuat banyak menyikapi kerusakan PJU tersebut.
“Memang anggaran pemeliharaan PJU tahun ini tidak ada sehingga kami tidak bisa memperbaiki PJU yang kondisinya rusak. Saat ini kami hanya bisa melakukan pengecekan dan mendata komponen PJU apa saja yang rusak, nanti jika sudah ada anggaranya baru dilakukan perbaikan,” kata Hikmat kepada Radar Sukabumi, Selasa (21/7).
Meski demikian, lanjut Hikmat, pada 2020 ini rencananya akan ada penambahan sebanyak 500 unit PJU yang bakal tersebar secara merata di setiap wilayah khususnya di wilayah yang rentan terjadi tindakan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas, seperti salah satunya di Jalur Lingkar Selatan.
“Sumber anggaran untuk penambahan PJU ini dari Bantuan Gubernur (Bangub) Jawa Barat sebesar Rp5,4 miliar lebih. Dalam realisasinya, kami memprioritaskan pengajuan dari masyarakat, hasil Musrenbang kelurahan dan hasil peninjauan secara langsung di lapangan,” paparnya.
Menurutnya, keberadaan PJU ini sangat penting sebagai salah satu penunjang keamanan lalu lintas maupun meminimalisir terjadinya tindakan kejahatan.
“Karena itu, setiap tahunnya selalu ada penambahan PJU. Alhamdulillah tahun ini ada penambahan yang signifikan karena pada 2019 lalu hanya ada penambahan 45 unut sedangkan saat ini sebanyak 500 unit,” ungkapnya.
Hikmat berharap, anggaran untuk pemeliharaan PJU bisa kembali dianggarkan sehingga Dishub bisa kembali memperbaiki PJU yang mengalami keruskaan. “Ya, meskipun selalu ada penambahan tapi tanpa adanya pemeliharaan tentu hasilnya kurang maksimal dan pasti banyak masyarakat yang mengeluh,” harapnya. (bam)
