CIKOLE- Pasar Ramadan atau biasa dikenal pasar senggol hanya tinggal kenangan. Pasalnya, di bulan Ramadan tahun ini, pasar dadakan yang biasanya berlokasi di Jalan Harun Kabir ini tidak lagi ada sejak tidak diizinkan oleh Pemerintah Kota Suakbumi, beberapa tahun lalu.
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Sukabumi, Ayep Supriatna mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima usulan atau pengajuan pasar Ramadan di Jalan Harun Kabir.
“Sampai sekarang kami belum menerima usulan ataupun pengajuan adanya pasar Ramadan, karena memang dianggap mengganggu arus lalu lintas diseputar Jalan Harun Kabir,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi saat dihubungi, kemarin (5/5).
Selain itu, pasar Ramadan atau lebih dikenal dengan pasar senggol keberadaannya sudah sejak lama tidak ada. Karena pemerintah daerah Kota Sukabumi tidak memberikan izin pasar yang menutup Jalan Harun Kabir tersebut.
“Sudah beberapa tahun ini tidak diizinkan memang adanya pasar senggol ini, kalau gak salah sejak Pak Muraz, mantan Walikota Sukabumi menjabat,” ujarnya.
Namun begitu, Ayep memprediksi para pedagang dari luar daerah Sukabumi bakal berdatangan pada Ramadan, terutama menjelang Idul Fitri. Sebab, Kota Sukabumi masih dianggap menjanjikan bagi para pedagang.
“Ada atau tidak pasar Ramadan, para pedagang dari luar daerah itu pasti saja berdatangan ke Kota Sukabumi, biasanya mereka berbaur dengan lapak para pedagang di pasar yang sudah ada,” tutupnya.
Ditemui terpisah, Wanti (32) warga Kecamatan Baros mengakui, pada satu sisi keberadaan pasar ramadan memang menjadi ciri khas Kota Sukabumi lada bulan suci. Namun begitu, keberadaannya yang menutup semua ruas jalan Harun Kabir memang mengganggu pejalan kaki dan arus lalu lintas.
“Ya, kadang kita suka inget ya ada pasar senggol. Tapi, padetnya itu kita tidak tahan. Kalau saran saya sih, pindahin aja lokasinya ke tempat lain yang tidak mengganggu,” pungkasnya. (Upi/t)
