P2TP2A Berjanji Dampingi Korban

GUNUNGPUYUH- Kekerasan seksual pada anak yang terjadi pada gadis belia asal Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros menjadi sorotan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi. Lembaga perlindungan perempuan dan anak ini berjanji bakal mendampingi proses hukum dan sikologis korban.

Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi, Joko Kristianto mengungkapkan, kendati pihaknya belum menerima laporan secara resmi, namun persoalan ini menjadi perhatiannya. Pihaknya berjanji, secepatnya bakal melakukan koordinasi dengan Polres Sukabumi Kota dan keluarga korban.

Bacaan Lainnya

“Kalau laporan secara resmi, saya belum terima. Secepatnya, kami bakal melakukan koordinasi dengan Polresta Sukabumi dan menyambangi kediaman keluarga korban untuk mengatahui bagaimana peristiwa memilukan itu terjadi,” akunya kepada Radar Sukabumi saat dihubungi melalui telepon selulernya, kemarin (5/8).

Setelah mendapat informasi penuh, baik dari kepolisian maupun korban, pihaknya bakal melakukan tindakan untu mengawal proses hukum dan memberikan pendampingan terhadap sikologis korban. Karena memang, biasanya secara sikologis korban yang mengalami tindakan asusila dapat terganggu.

“Pastinya, secara sikologis pasti terganggu. Makanya, korban harus medapat pedampingan dari sikolog. Selai itu, proses hukumnnya pun akan kami kawal,” ujarnya.

Kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak dibawah umur di Kota Sukabumi, sebut Joko, masih cukup tinggi. Ditahun ini, dari jumlah pelaporan 138 kekerasan terhadap, 30 persen diantaranya adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak. Karena hal itu, pihaknya telah memiliki tim penanganan khusus yang terdiri dari berbagai unsur.

Mulai dari lembaga pemerintah, psikolog dan masyarakat. “Masih cukup tinggi memang jumlah temuan kasusnya, makanya kami bentuk tim penanganan khusus supaya proses penanganannya bisa cepat terselesaikan,” pungkasnya. (cr15/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *