SUKABUMI — Aksi unjuk rasa yang digelar ratusan mahasiswa pada tanggal 12 April lalu, mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan, salah satunya Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Sukabumi Joko.
Ia mengatakan, meski aksi berjalan hingga larut malam, namun tidak ada kericuhan yang terjadi, muali dari awal keberangkatan hingga massa membubarkan diri.
“Saya mengapresiasi sekali dengan mahasiswa-mahasiswi yang melakukan aksi unjuk rasa, kemarin (12 April).
Mereka memperjuangkan nhajat masyarakat banyak, tidak hanya sebatas mementingkan almamaternya,” kata Joko kepada Radar Sukabumi saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (13/4).
Joko pun mempersilahkan dan mendukung para mahasiswanya untuk terus memperjuangkan kepentingan masyaakat.
Menurut dia, sebagai mahasiswa tidak hanya bergelut dengana buku dan balpoin, tetapi ada yang harus diperjuangkan juga.
“Asalkan tahu dan sadar dengan penting pribadinya mengenai tanggung jawab sebagai mahasiswa, selain ikut memperjuangkan masyarakat, harus juga mementingkan ilai dan perdikatnya di kampus,”ujarnya.
“Saya berharap mahasiswa mahasiswi yang teriak -teriak di jalan itu, harus mampu juga menyelesaikan tugasnya di kampus.
Jangan sampai kepentingan masyarakat di teriakan. Sedangkan untuk kepentingannya di kampus ditinggalkan. Ini yang saya tidak suka,” tegasnya
Masih kata Joko, tidak sedikit mahasiswa yang diluar sana teriak-teriak hidup rakyat, tapi mereka bertahan tahun diam di kampus tidak menyelesaikan tugasnya sendiri.
“Itu yang saya tidak mau kalau ada mahasiswa lebih keras memperjuangkan orang lain sedangkan tugas dia dikampus tidak diselesaikan dengan baik,” tegasnya.
“Ingat jaga nama baik almamater, tidak hanya untuk Kampus STKIP-PGRI Sukabumi, melainkan untuk semua kampus. Jangan sampai di coreng dengan aksi aksi yang tidak baik tentunya,” pungkasnya. (cr1/t)
