“Karena Sumber Daya Manusia (SDM) DKP3 kurang, kami bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor yang berada di Sukabumi untuk melakukan penyisiran dan pemeriksaan hewan kurban,” sebutnya.
Adapun hasil pemeriksaan kesehatan sementara, pihaknya belum menemukan penyakit yang biasanya ada pada hewan kurban. Walaupun begitu, pihaknya tetap melakukan antisipasi supaya daging yang dikonsumsi masyarakat benar-benar sehat.
“Setiap hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Sehat (SKK). Selain itu, kamipun membuka posko hewan kurban dan mempersilahkan masyarakat untuk menggunakan Rumah Pemotongan Hewan,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang hewan kurban di Pasar Hewan Kerkop, Kecamatan Citamiang. Pardi mengaku, hewan kurban yang dijualnya sudah melalui pemeriksaan. Dengan begitu, dirinya memastikan hewan yang dijualnya aman. “Sudah semua diperiksa, kamipun sebagi penjual tentunya memprioritaskan kondisi hewan karena bisa berpengaruh kepada harga,” singkatnya.
(Cr15/t)
