Diskominfo Kota Sukabumi Mencatat, Kabar Hoax Masih Gentayangan

Diskominfo Kota Sukabumi
Kondisi Kantor Diskominfo Kota Sukabumi

SUKABUMI – Kabar hoax atau informasi palsu masih kerap beredar di Kota Sukabumi. Terbukti, dari data yang tercatat Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sepanjang Januari hingga April 2024 terdapat sekitar 18 konten yang teridentifikasi merupakan kabar hoax.

Pranata Humas Bidang Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Diskominfo Kota Sukabumi, Riksan Satya Prawira menjelaskan, Diskominfo saat ini terus mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat menerima kabar yang tidak jelas melalui berbagai platform digital.

Bacaan Lainnya

“Ada 18 konten yang merupakan informasi palsu yang kami temukan hingga April 2024 ini. Namun, Alhamdulillah semuanya sudah dilakukan counter atau klarifikasi,” kata Riksan kepada wartwan, Senin (20/5).

Lanjut Riksan, dari belasan konten hoax tersebut misalnya saja, beredar pertandingan semifinal piala Asia-23 antara Indonesia dan Uzbekistan akan di ulang, serta ada juga imposter content atau konten tiruan sebagai pejabat Pemkot Sukabumi. “Kabar hoax mengenai akan adanya pertandingan ulang Indonesia melawan uzbekistan itu yang paling tren,” terangnya.

Namun, sering ditemukan itu pesan melalui berbagai aplikasi, baik foto atau video yang keterangannya tidak sesuai (false context).

Penyebaran kabar bohong false context tersebut, diawali dengan video atau foto diikuti dengan keterangan teks untuk memperkuat kontek yang ingin disampaikan, selain itu juga, diperjelas dengan mencantumkan link atau tautan dari sebuah situs berita, yang berisikan informasi berkaitan dengan kabar yang disampaikan pada keterangan teks, video atau foto.

“Sebab itu, masyarakat harus periksa terlebih dahulu link atau tautan yang tertera dalam pesan, baca dan pahami isinya. Kemudian, pastikan link atau tautan tersebut dari situs terpercaya. Jika ragu lebih baik tidak usah di klik. Atau bisa juga memeriksa keasliannya dengan menggunakan mesin pencairan. Seperti google,” tuturnya.

Pihaknya kembali menghimbau, agar masyarakat selalu bijak dalam menyikapi setiap kabar yang beredar, dan diterima melalui berbagai platform digital. Selain itu juga, kata Riksan, agar terhindar dari kabar palsu dapat dilakukan beberapa langkah.

Seperti, selalu memeriksa sumber satu informasi, tidak terprovokasi judul provokatif, memastikan kredibilitas satu sumber informasi, dan tidak mudah membagikan satu informasi tanpa mengecek keabsahan informasi tersebut. “Masyarakat lebih baik mengecek dulu kebenaran informasi yang diterima sebelum di share kembali ke yang lain,” imbaunya.

Di sisi lain, Diskominfo juga telah membuat konten edukasi pencegahan hoak yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sebagai salah satu upaya untuk terhindar dari infomasi palsu. Konten tersebut, bisa dilihat di berbagai media sosial milik Diskominfo Kota Sukabumi.

“Upaya lainya untuk terus mengcounter berita hoax, dengan melakukan gerakan literasi digital kepada masyarakat dan ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan gerakan literasi digital, kita berikan pemahaman mana berita hoax dan mana berita benar,” cetusnya.

Riksan menambahkan, Diskominfo akan terus meluruskan informasi-informasi palsu yang ditemukan. Begitu juga, Diskominfo terus mencari kabar hoak yang menjadi trend atau sedang beredar yang dapat meresahkan masyarakat. “Kami akan terus meng-counter kabar palsu yang beredar di Kota Sukabumi,” tutupnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *