SUKABUMI – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Sukabumi, terpaksa harus dievakuasi ke lapang serba guna. Hal itu, dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat berlangsung gempa bumi magnitudo 5.8, Kamis (8/12).
Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi itu terjadi pada pukul 07:50 WIB dan satu gempa susulan dengan kekuatan 3,0 magnitudo pada pukul 08:50 WIB. Sontak, hal itu membuat warga binaan pemasyarakatan (WBP) para narapidana dievakuasi di lapang serbaguna.
Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Christo Toar mengatakan, getaran gempa itu sangat terasa sehingga narapidana yang sedang berjemur dan bersiap untuk mengantre mengambil makanan sarapan pagi. “Kebetulan gempa hari ini terjadi pagi hari di jam 07:50 WIB, tadi banyak WBP yang dikeluarkan untuk berjemur dan mengantre untuk makan pagi,” kata Christo kepada Radar Sukabumi, Kamis (8/12).
Lanjut Christo, ketika gempa terjadi sipir yang ada langsung mengarahkan para tahanan ke tengah lapang dan disarankan untuk duduk. “Ketika gempa langsung diarahkan ke tengah lapangan untuk jongkok atau duduk,” ujarnya.
Suasana panik sempat terekam dalam kamera. Dengan pengawasan petugas, para sipir terlihat berjongkok sambil menunggu situasi aman terkendali. “Kalau ada bahaya gitu, pasti lonceng kami bunyikan berkali-kali. Terasanya seperti dua kali tapi tidak lama,” ucapnya.
Ketika terasa gempa, sambung Christo, kepala regu pengamanan membunyikan lonceng, petugas blok langsung membuka pintu kamar hunian dan mengarahkan warga binaan untuk berkumpul di tengah lapangan.
“Karena dengan kondisi yang over kapasitas tentunya sangat perlu penanganan cepat ketika gempa bumi terjadi,” bebernya.
Christo mengungkapkan, tak ada korban jiwa atau kerusakan akibat peristiwa gempa bumi itu. “Namun kami masih mewaspadai adanya potensi gempa susulan,” pungkansya. (cr4/t)
