Bisa Festival Pesona Kuliner Khas Sukabumi, Dorong Munculnya Kreativitas dan Inovasi

Bisa Festival, Pesona Kuliner Khas Sukabumi
uasana kegiatan Bisa Festival, Pesona Kuliner Khas Sukabumi di salah satu hotel di Sukabumi, Minggu (7/5).

SUKABUMI– Dalam upaya mendorong pelaku kuliner khususnya warga Kota Sukabumi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Bisa Festival, Pesona Kuliner Khas Sukabumi di salah satu hotel di Sukabumi, Minggu (7/5). Diharapkan, dengan kegiatan tersebut dapat menarik pengunjung dari luar ke daerah Sukabumi.

Hadir dalam kesempatan itu, anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari dan perwakilan dari Direktorat Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Wahyu Wicaksono. Seperti diketahui arti Bisa dalam festival ini yakni Bersih-indah-sehat-aman.

Bacaan Lainnya

“Penyelenggaran event di daerah agar industri kuliner bergerak dan bermanfaat bagi masyarakat lokal. Di mana, momen ini sebagai peluang kuliner lokal bisa dipasarkan dan dipromosikan baik online maupun offline,” ujar perwakilan dari Direktorat Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Wahyu Wicaksono kepada wartawan.

Harapannya lanjut Wahyu, kuliner lokal jadi bintang utama. Syaratnya mampu menerapkan tiga aspek yakni inovasi, adaftasi dan kolaborasi serta tiga G yakni gerak cepat, gerak bersama dan gaspol.

Intinya ungkap Wahyu, pemerintah mempromosikan kuliner sesuai destinasinya masing-masing. Peserta dalam Bisa Festival ini sebanyak 60 orang pelaku kuliner dan narasumber pembina UMKM Jabar.

“Dalam festival ini disampaikan kiat-kiat mengelola UMKM dengan baik dan cara memasarkan serta pengemasan menarik. Sehingga akan bisa mengembangkan UMKM dengan baik,”ungkap dia.

Wahyu menuturkan, kuliner di Kota Sukabumi terkenal dengan kue mochi, pisang lantak, kue jahe, dan lain sebagainya. Kekhasan kuliner lokal ini jadi kekuatan untuk menarik pengunjung.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Hardi Kusumah menambahkan, momen ini merupakan kontribusi atau wujud komitmen bersama membangkitkan tradisi seperti kuliner khas Sukabumi. “Dalam rangka menarik wisatawan, karena saat ini pembangunan infrastruktur seperti jalan tol Bocimi sudah masuk Sukabumi,” tambahnya.

Namun kata Hardi, wisata alam di Kota Sukabumi terbatas alam. Sehingga menonjolkan wisata kuliner yang tidak kalah dengan daerah lainnya.

“Festival ini jadi media ciptakan kreativitas dan inovasi seperti kuliner kue mochi, kue ali, gecho dan kue jahe,” kata Hardi. Kegiatam kreatif dan inovasi ini ingin menonjolkan ciri khas kuliner agar dipromosikan.

Harapannnya terang Hardi, Bisa Festival mendorong semangat dan komitmen peduli hadapi keadaan globalisasi terkait kuliner. Caranya berinovasi dan pemerintah memberikan ruang usaha bagi pelaku usaha untuk kreatif dan berinovasi. (cr4/t)

Pos terkait