Tracing Bantu Putuskan Rantai Penularan Covid-19

dr. Davi N Kimal
Dokter Umum RSI.Assyifa

Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bacaan Lainnya

Saat ini masih banyak masyarakat yang mempertanyakan, “apakah covid itu ada ?”, Atau masih menyangkal ketika akhirnya dilakukan pemeriksaan dan ternyata terdiagnosa menjadi pasien suspek atau yang dicurigai terinfeksi covid sehingga beranggapan “di covid-covidkan” oleh tenaga medis atau fasilitas medis yang melakukan pemeriksaan tersebut.

Alangkah baiknya kita mulai terbuka kawan mengenai pandemi yang sampai saat ini belum berujung berhenti di negara kita. Sama halnya dengan penyakit-penyakit yang lebih dahulu di kenal oleh kita sedari dulu seperti contoh, Thypoid fever atau orang awam lebih mengenalnya sebagai tipes, DHF (Dengue haemoragic Fever) atau orang lebih mengenalnya dengan nama DBD (Demam Berdarah).

Begitupun sama hal nya yang lebih spesifik dengan infeksi paru seperti yang sering di kenal oleh masyarakat kita adalah KP (Koch Pulmonal) atau yang lebih kita kenal sebagai TBC Paru, Bronkhitis, Bronkhopneumonia yang lebih banyak dijumpai pada kasus anak walaupun dewasa juga sering di jumpai.

Begitupun dengan Covid 19 yang dimana ini adalah suatu jenis virus yang menginfeksi parenkim paru dan mengakibatkan infeksi pada paru orang yang terpapar tersebut, sehingga menimbulkan suatu infeksi paarenkim paru yang disebut dengan Pneumonia.

Pneumonia adalah suatu infeksi parenkim atau selaput paru, dimana penyakit ini memang sudah ada sejak lama. Penyebab infeksi nya banyak, bisa karna bakteri, virus ataupun zat kimia bagi orang-orang yang beresiko terpapar oleh zat kimia langsung secara inhalasi.

Gejala dari infeksi Covid 19 ini mungkin sedikit banyak orang masyarakat kita sudah tau, contoh seperti demam akut, nyeri menelan, batuk, hingga sesak. Akhir-akhir inipun gejala yang kini banyak di takuti oleh masyarakat luas salah satu nya adalah Anosmia atau hilangnya indra penciuman.

Mungkin menjadi suatu kerancuan bagi masyarakat kita ketika terjadi gejala tersebut, karna secara kita ketahui sebelum adanya pandemi ini gejala hilang penciuman sering kita temui pada orang-orang yang mengalami ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) atau masyarakat lebih mengenalnya dengan FLU.

Kini pemerintah tengah berusaha keras untuk memutus rantai penularan atas infeksi covid 19. Promosi kesehatan sudah dilakukan diseluruh penjuru daerah di indonesia, menjadi suatu peraturan dan kebiasaan akhirnya selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk menghindari kerumunan.

Kini pelaksanaan pemeberian Vaksin tengah dilakukan bagi seluruh masyarakat di indonesia terutama bagi orang-orang yang beresiko tinggi seperti salah satunya lansia.

Selain melalui vaksinasi, pemeintah juga melakukan 3 T ( Testing, Tracing, Treatment ) sebagai upaya memutus rantai penyebaran covid-19.

Dengan tracing atau pelacakan, Puskesmas atau paskes 1 dan jejaringnya dapat mendeteksi kontak erat kasus covid -19 agar virus tersebut tidak meluas.

Mengidentifikasi waktu dan tempat dari orang orang yang berkontak dengan penderita covid-19. Menginformasikan orang orang yang mungkin terpapar virusnya

Mengisolasi orang orang terjangkit covid -19 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut

Pelacakan dilakukan Puskesmas dan Jejaringnya terhadap kontak erat dari kasusu konfirmasi positif Covid -19 .

Tracer atau pelacak dari tenaga kesehatan – non kesehatan ( misalnya Kader, TNI – Polri atau komponen masyarakat ) dapat dilibatkan setelah mendapatkan pelatihan dari PKM atau gugus kendali setempat.

Alangkah baiknya kita juga membantu memerangi dan mengurangi penularan salah satunya dengan melakukan tracing.

Tracing adalah salah satu cara memutus rantai penularan dari covid 19 dengan cara melakukan pendataan baik bagi masyarakat yang sedang bergejala taupun tidak, sebagai keluarga, kerabat dekat, teman satu kerjaan, lingkungan rumah, dan lainnya yang memang masih dalam satu lingkungan dan berkontak langsung dengan pasien yang dicurigai ataupun terkonfirmasi covid 19.

Tidak perlu takut untuk melakukan pemeriksaan, apalagi malu karna faktor sosial dan lingkungan yang menimbulkan kecaman, karna saat ini masyarakat harus mulai membuka luas pemikirannya mengenai pandemi covid 19.

Bila mana ternyata dalam tracing terdeteksi terpapar atau dicurigai sebagai pasien covid, alangkah baiknya segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Lakukanlah pemeriksaan berkala sebelum akhirnya harus timbul gejala, akan lebih mudah mengatasinya daripada harus mengobati setelah muncul gejala yang berat.

Konsumsi makanan yang sehat, olahraga dan tidur yang cukup guna memperkuat imun di dalam tubuh kita. Tetap patuhi protokol kesehatan supaya tetap terjaga dan terhindar dari paparan infeksi covid 19.

Bila bukan kita yang memulai, siapa lagi. Karna semua ini tentunya dari kita dan untuk kita. Bantu pemerintah dalam memerangi pandemi covid 19 ini. Semoga kita semua tetap berada dalam lindungan Allah SWT dan sehat selalu. Salam sehat untuk Indonesia. (*)

Pos terkait