Kenali Diabetes Sejak Dini

dr. Firdiana Ardhianti Dewi
dr. Firdiana Ardhianti Dewi dokter internship RSI Assyifa Sukabumi

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,  Apa kabar sahabat assyifa? semoga semua dalam keadaan sehat.

Mungkin Sebagian orang sudah mengenal apa itu penyakit Diabetes melitus atau yang sering kita dengar dengan penyakit gula. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau gangguan fungsi insulin (resitensi insulin).

Bacaan Lainnya

Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berfungsi mengambil gula dari darah untuk dimasukan kedalam sel yang nantinya akan digunakan sebagai energi.

Namun pada pasien diabetes terdapat gangguan dari fungsi insulin yang membuat proses penyimpanan glukosa dalam sel terganggu sehingga gula atau glukosa menumpuk di dalam darah. Hal ini menyebabkan pada pasien DM kadar gula darahnya tinggi. Diabetes adalah penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang atau penyakit kronis.

Diabetes juga mempunyai dua jenis utama, yaitu diabetes tipe satu dan tipe dua. Diabetes tipe satu terjadi karena adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh penderita yang menyerang dan menghancurkan sel pankreas yang memproduksi insulin.

Hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah mengalami peningkatan.

Diabetes tipe 1 disebut juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum dapat diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Tetapi hingga saat ini penyebabnya adalah oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe dua adalah jenis diabetes yang sangat banyak terjadi pada tubuh manusia. Diabetes jenis ini disebabkan oleh faktor sel – sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan dengan baik. Sekitar 90 sampai 95 persen penderita ini di dunia menderita diabetes tipe dua.

Selain dua jenis tersebut, terdapat jenis diabetes lainnya yang terjadi pada khusus ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Adapun faktor risiko diabetes melitus tipe satu, yakni, faktor keturunan keluarga. Di mana, seseorang akan lebih mudah memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika keluarga yang mengidap penyakit yang sama. Selain itu pada gaktor usia. Penyakit diabetes paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia dari lima hingga tujuh tahun, kemudian pada anak usia 11 sampai 14 tahun.

Untuk faktor risiko diabetes melitus tipe dua, yaitu, obesitas atau berat badan yang berlebih. Gaya hidup yang tidak sehat dan jarang beraktivitas dan berolahraga dan riwayat dari keturunan keluarga. Selain itu, usia lebih dari 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum di usia 45 tahun. Kemudian, sindrom ovarium polikstik, yang ditandai dengan mentruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut secara berlebihan.

Untuk tanda dan gejala klinis diabetes melitus ada beberapa faktor diantaranya, polyphagia /banyak makan, Pilidipsia /banyak minum, Poliuria / sering buang air kecil, terutama di malam hari.

Nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat, mudah lelah, kesemutan, kulit terasa panas atau tertusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, mudah mengantuk, pandangan kabur dan luka susah kering.

Untuk pencegahan penyakit ini bisa dengan, melakukan gaya hidup sehat yakni, mengontrol berat badan ideal dengan cara mengonsumsi makanan rendah lemak, memakan makanan berserat tinggi sperti sayur dan buah-buahan, mengurangi konsumsi minuman dan makanan manis. Melakukan olahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik dan menghindari / berhenti merokok.

Kapan kita harus ke dokter ? Segera hubungi dokter bila mengalami tanda dan gejala diabetes atau memiliki faktor risiko keturunan diabetes sebelum terjadi komplikasi. menjaga asupan nutrisi dan rutin melakukan konsultasi ataupun melakukan medical check up untuk megetahui kondisi kesehatan merupakan pilihan yang tepat. (*)

dr. Firdiana Ardhianti Dewi
dr. Firdiana Ardhianti Dewi
dokter internship RSI Assyifa Sukabumi

Pos terkait