Soal Stunting, DPPKB Kabupaten Sukabumi Soroti 23.000 KRS

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi

SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, mencatat ada sekitar 23.000 Keluarga Resiko Stunting (KRS) di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi kepada Radar Sukabumi mengatakan, berdasarkan data yang tercatat sepanjang tahun 2023 ini, terdapat 23.000 keluarga di wilayah Kabupaten Sukabumi yang masuk pada kategori KRS. “Jadi, 23.000 KRS itu, sudah menjadi perhatian kami, agar mereka atau keluarganya tidak melahirkan bayi yang terindikasi stunting,” kata Agus kepada Radar Sukabumi pada Selasa (15/08).

Bacaan Lainnya

Untuk itu, saat ini pihaknya tengah berupaya maksimal dalam mengikis penyakit stunting atau gagal tumbuh pada anak. Salah satunya, memberikan bantuan makanan berigizi kepada ribuan KRS. “Bantuan itu, sudah kita berikan jauh-jauh hari,” ujarnya.

Bantuan makanan berupa 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam yang diperuntukan untuk satu keluarga yang masuk pada kategori KRS ini, merupakan bantuan yang bersumber dari Badan Pangan Nasional.

Bantuan pangan ini, masih kata Agus, merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk menekan dan meminimalisir terjadinya penyakit stunting. Selain itu, untuk mencapai target penurunan kasus angka stunting di tahun 2024 nanti, DPPKB juga berencana akan melakukan audinesi stunting yang dilakukan oleh tim ahli yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter kandungan dan psikiater.

Hal ini, dimaksudkan untuk mengetahui faktor apa saja bayi maupun balita yang ada di Kabupaten Sukabumi bisa terlahir dengan penyakit stunting.

“Tujuannya adalah kenapa bayi itu terlahir stunting, itu akan diaduit oleh tim ahli. Seperti pengaruh apa dan kenapa bisa terjadi stunting. Sehingga kedepan kita akan membuat rumusan program agar bayi-bayi ini tidak terlahir secara stunting di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *