Pertamina Pastikan BBM di SPBU Area Padat Sukabumi Tol Bocimi Aman

Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina (Persero) Mor lll Sukabumi, Hary Prasetyo mengatakan antisipasi lonjakan pemudik, menekankan setiap petugas yang ada di SPBU standby 24 jam
Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina (Persero) Mor lll Sukabumi, Hary Prasetyo mengatakan antisipasi lonjakan pemudik, menekankan setiap petugas yang ada di SPBU standby 24 jam

SUKABUMI — PT. Pertamina (Persero) memastikan Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Area padat pemudik Sukabumi dalam kondisi aman atau terpenuhi selama lebaran 2024.

Selain itu, Pertamina memberikan pelayanan dengan berbagai fasilitas penunjang lain yang dibutuhkan pengendara saat melakukan perjalanan mudik di Tol Jagorawi.

Bacaan Lainnya

Sales Branch Manager (SBM) PT Pertamina (Persero) Mor lll Sukabumi, Hary Prasetyo mengatakan antisipasi lonjakan pemudik, menekankan setiap petugas yang ada di SPBU standby 24 jam, tidak hanya itu, pihaknya menyiapkan build up stock dari tanggal 25 Maret kemarin. Sebab, pada tanggal 25 Maret mulai satgas dan berakhir tanggal 21 April nanti.

“Kami Siapkan beberapa layanan tambahan seperti kita lihat di belakang ada mobil storage, mobil storage ini kita pasang di SPBU Benda ini guna untuk memperpendek jarak suplai kita,” jelasnya.

Menurutnya, SPBU Bangkongreang ini suplai poinnya berada di field terminal Padalarang, dengan harapan bisa memperpendek karena diketahui bersama ada pasar Cicurug, Pasar Parungkuda, Pasar Cibadak yang padatnya luar biasa.

“Sehingga dengan adanya mobil storage ini kalau ada SPBU yang stok BBM menipis kita akan bongkar di SPBU sini sendiri ataupun SPBU terdekat,” jelasnya.

Secara pantauan, sambung Hary, memasuki H-2 lebaran di Kabupaten Sukabumi sudah meningkat konsumsi BBM-nya. Biasanya dirata-ratakan sekitar 450 kiloliter untuk Gesolin (Pertamax, Pertalite, dan sebagainya), kekinian sudah mencapai 670 kiloliter.

“Maka dari itu kita selalu intens dengan field Padalarang untuk berkoordinasi setiap hari bagaimana SPBU-SPBU yang mendekati kritis harus kita suplai secara cepat artinya ada percepatan dan percepatan suplainya biasanya H-1 kita antisipasi sebelumnya,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *