Peringati Nuzulul Qur’an, Santri Ponpes Yaspida Diminta Maknai Al-quran Lebih Dalam

Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Sukabumi yang juga sebagai Ketua Tanfizdyiah PCNU Kabupaten Sukabumi KH.Dr Es. Mubarok, Msc,MM saat menyampaikan ceramah kepada Ribuan santri. (foto : ist)
Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Sukabumi yang juga sebagai Ketua Tanfizdyiah PCNU Kabupaten Sukabumi KH.Dr Es. Mubarok, Msc,MM saat menyampaikan ceramah kepada Ribuan santri. (foto : ist)

SUKABUMI — Nuzulul Qur’an jatuh pada Rabu (28/3) malam. Masyarakat Muslim ramai-ramai memperingatinya dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Sukabumi Jawa Barat yang menggelar peringatan Nuzulul Qur’an secara hidmat bersama ribuan santri.

Kegiatan yang bersamaan dengan Milad Almusda ke 2 tahun diharapkan dimaknai dengan memahami dan mencintai Alquran lebih dalam.

Bacaan Lainnya

Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Sukabumi yang juga sebagai Ketua Tanfizdyiah PCNU Kabupaten Sukabumi KH.Dr Es. Mubarok, Msc,MM mengatakan dalam sambutannya, bahwa makna malam Nuzulul Qur’an ini harus dijadikan momentum untuk lebih bisa mencitai dan memahami alquran.

Menurutnya ada beberapa rumus yang harus diketahui, pertama Al-quran akan menjadi hidayah dan petunjuk ketika manusia merubah sikap dan sifat karater untuk kembali ke Fitrah (Kesucian) tentunya dengan cara menjalankan segala perintah dan menjauhi larangannya.

“Kita bisa puasa Alhamdulilah, Kita bisa sholat Alhamdulilah, kita bisa Zakat Insya Allah Alhamudulilah,”jelasnya.

Untuk yang kedua, Al-quran berfungsi sebagai obat. Al-quran bisa menjadi obat penenang dan penghilang dari kegelisahan tatkala bersentuhan dengan Al-quran. “Obat disini bukan sama dengan Bodrek (Obat sakit kepala red), pusing ambil Al-quran bukan begitu. Tapi obat penenang hati disaat perasaan gelisah, “tambahnya.

Untuk itu, tidak ada sholat yang tanpa bacaan Al-quran. Sampai-sampai ketika orang membaca Al-quran tidak benar maka batal bacaanya. “Apabila batal bacaanya maka batal sholatnya, beda dengan yang lain. Jadi Bacaan Alfatihah tidak boleh hilang bacaanya meskipun satu huruf, ‘terangnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan membaca dan memahami Al-quran menjadi rohmat, makanya dalam Islam tidak ada mengajarkan Teroris, dalam Al-quran tidak ada mengajarkan teroris, Al-quran dan islam itu adalah rohmat dan kasih sayang.

Al-quran Sebagai peta atau arah jalan yang benar. Secara spesifik, Al-quran adalah sebagai pemberi peringatan dan juga penyampai kabar gembira. Kabar gembira bahwa ada ganjaran surga bagi orang yang mau menjakankan perintah Allah melalui Alquran.

“Islam mengajarkan teroris itu tidak ada, Al-quran mengajarkan Teroris itu tidak ada, bagaimana kelas XII dengan kelas VII tidak ada Bully Bullyan, karena dalam islam adalah kasih sayang, “tandasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *