Pemkab Komitmen Berantas Stunting

CISAAT-Pemerintah Kabupaten Sukabumi rupanya cukup serius menanggulangi stunting. Baru baru ini, seluruh unsur perangkat daerah, pemerintah desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan tokoh masyarakat menandatangani penanggulangan stunting di kabupaten terluas se Jawa dan Bali ini.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, angka stunting di Kabupaten Sukabumi berkisar pada 9-10 persen dari jumlah jiwa yang mencapai 2,5 juta tersebar di-47 kecamatan. Sedangkan Kecamatan Bantargadung merupakan salahsatu kantung masalah kurang gizi yang menyebabkan lemahnya pertumbuhan tinggi badan tersebut.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menjelaskan, stunting merupakan masalah kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

“Kondisi stunting ini tentunya akan berpengaruh pada kualitas generasi penerus, dengan begitu kami berkomitmen untuk menanggulanginya,” jelas Marwan disela-sela kegiatan rapat koordinasi integrasi dan advokasi penangggulangan stunting di salahsatu hotel Salabintana, belum lama ini.

Beberapa penelitian menunjukkan, lanjut Marwan, anak-anak yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting mempunyai potensi tiga kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung dan penyakit degeneratif serta mempunyai umur harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dengan berat badan dan tinggi badan normal.

“Kami libatkan seluruh unsur untuk menanggulangi stunting di Kabupaten Sukabumi ini. Dari mulai SKPD, OKP, LSM hingga masyarakat secara umum,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *