Penyuluh KB di Kabupaten Sukabumi Akan Mendapatkan Honor

DPPKB Kabupaten Sukabumi
Puluhan penyuluh KB saat mengikuti peningkatan kapasitas pelayanan di aula DPPKB Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada Selasa (17/01).

SUKABUMI – Dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDA), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, menggelar peningkatan kapasitas pelayanan kepada puluhan penyluh KB lapangan di aula DPPKB Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada Selasa (17/01).

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi kepada Radar Sukabumi mengatakan, sedikitnya 412 orang non PNS yang merupakan penyuluh KB lapangan mengikuti peningkatan kapasitas pelayanan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Pada kesempatan ini, juga sekaligus dengan penandatangan MoU. Ini tujuannya adalah untuk meningkatakn kapasitas sebagaimana saat ini pada program nasional yaitu untuk penurunan angka stunting di tahun 2024,” kata Agus kepada Radar Sukabumi pada Selasa (17/01).

Pihaknya mengaku, bahwa DPPKB Kabupaten Sukabumi telah sepakat melakukan MoU dan pembinaan kinerja kepada non PNS sebagai tenaga penyuluh KB di lapangan. Lantaran, mereka sangat berperan dalam menunrunkan angka stunting. Terlebih lagi, mereka merupakan garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

“Alhamdulillah, saat ini dengan jumlah non PNS 412 orang itu, sudah disiapkan penggajiahannya setiap bulannya dengan nilai rata sekitar Rp1.750.000 per orangnya. Ini berasal dari APBD Kabupaten Sukabumi.

Insya Allah, sudah ada uangnya dan sudah siap untuk penggajiahnnya serta sudah penandatanganan. Mungikin awal minggu depan ini sudah bisa dikeluarkan untuk gaji Januari 2023,” paparnya.

Menurutnya, penanganan stunting merupakan program pemerintah pusat yang ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Untuk di tahun 2024 mendatang, ditargetkan Kabupaten Sukabumi harus 14 persen dalam kasus stunting.

“Saat ini di Kabupaten Sukabumi dalam percepatan penurunan stunting yang pertama ialah langkah kami menggerakan dan menggalakkan untuk pra KS dan KS 1 untuk ikut ber KB.

Supaya mencegah terjadinya kehamilan dan kelahiran. Nah itulah, jadi keluarga miskin yang tercegah akan kehamilan dan kelahiran dengan tidak diingikannya kelahiran anaknya, dapat terbebas dari penyakit stunting,” pungkanya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *