Juni, Retribusi KIR Capai Rp834 Juta

DIWAWANCARA: Kasi PKB dan Perbengkelan Dishub Kabupaten Sukabumi, Iwan Siswandi saat diwawancara Radar Sukabumi, kemarin (8/7).

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com – Juni 2019, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi, berhasil meningkatkan perolehan retribusi dari KIR kendaraan. Data yang tercatat, sebesar Rp834.571.500 sementara pada Mei lalu hanya Rp743.430.020.

Kasi Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) dan Perbengkelan Dishub Kabupaten Sukabumi, Iwan Siswandi mengatakan, meningkatnya penghasilan ratribusi KIR kendaraan ini menjadi tolak ukur meningkatnya kesadaran dari para pemilik kendaraan untuk memperpanjang KIR kendaraannya.

Bacaan Lainnya

“Alhamdullah bulan ini retribusi KIR meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Ini bukti bahwa kesadaran pemilik kendaraan sudah mulai meningkat juga,” kata Iwan kepada Radar Sukabumi, kemarin (8/7).

Kendati pada Juni retribusi mengalami peningkatan, lanjut Iwan, namun perlu adanya kerja keras dan kerjasama yang baik dengan semua unsur. Lantaran, penghasilan tersebut masih jauh untuk mencapai terget yang ditetapkan pada 2019 ini yakni mencapai Rp2.875.000.000.

“Memang setiap tahunnya terget retribusi dari KIR kendaraan ini terus mengalami peningkatan. Pada 2018, kami berhasil melewati terget yaitu sebesar Rp1.508.174.360 dari target yang ditetapkan Rp1 miliar,” paparnya.

Keberhasilan yang diraih ini, sambung dia, tidak terlepas dari kerjasama yang terjalin baik dengan semua elemen khususnya antar personel. Sehingga membuahkan hasil signifikan. Dengan begitu, pihaknya optimis akan dapat mencapai target pada 2019 ini. “Tentunya tanpa ada kerjasama yang baik akan sulit untuk mencapai target itu. Karena ini butuh kerja tim,” timpalnya.

Adapun kendala dalam melakukan pengujian KIR salah satunya yaitu Sarana dan Prasarana (Sapras) yang masih terbatas untuk menunjang uji KIR. Apalagi saat ini, beberapa Sapras pengujian sudah mengalami kerusakan. Seperti alat uji kuncup roda depan atau slide slip tester. “Rencananya tahun ini mau ada perbaikan. Saat ini masih menunggu karena unitnya dari luar negri. Meski sedikit kendala karena kerusakan, tapi masih bisa diminimalisir sehingga tidak berdampak terhadap pengecekan,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *