SUKABUMI – Bupati Sukabumi Marwan Hamami membuka kegiatan peningkatan kapasitas Pekerja Peduli AIDS (P2A) Kabupaten Sukabumi tahun 2021 yang dihadiri perwakilan dari 36 perusahaan se-Kabupaten Sukabumi di Bumi Mandiri Centre, Kecamatan Kadudampit.
Dalam arahannya, Marwan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi. Apalagi, peningkatan kapasitas P2A sangat diperlukan sebagai ikhtiar dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
“Upaya pencegahan HIV/AIDS akan semakin terbantu dengan adanya P2A, terutama di lingkungan perusahaan. Bersyukur adanya keterlibatan saudara semua.
Sehingga, bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS di lingkungan perusahaan,” kata Marwan Hamami, Sabtu (16/10).
Upaya pencegahan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari memberikan edukasi hingga informasi kepada pekerja hingga masyarakat.
Apalagi, akan sangat mudah diterima ketika orang yang menyampaikan informasinya rekan satu pekerjaan. “Kita lakukan semua itu untuk meredam laju penyebaran virus HIV/AIDS,” ucapnya.
Atas hal tersebut, P2A perlu meningkatkan komitmen dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi.
Terutama dalam mengkampanyekan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19.
“Saya tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk melakukan pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan HIV/AIDS serta Covid-19. Hal itu tentu saja dengan berprilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.
Marwan juga berharap P2A memberikan saran dan masukan yang berharga dalam kegiatan bertema HIV dapat dicegah dan dikendalikan, lawan Covid-19.
Stop stigma dan diskriminasi. Sehingga, tercipta solusi terbaik dalam menangani permasalahan yang terjadi pada pekerja beresiko tinggi.
“Semoga ikhtiar kita dalam pengabdian untuk masyarkaat Kabupaten Sukabumi berjalan lancar dan sukses,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Sukabumi Dadang Sucipta mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari serta diisi berbagai materi relevan dari pihak terkait.
“Mereka yang hadir merupakan orang-orang yang berkomitmen tinggi terhadap penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja,” terangnya. (izo)
