Begini Reaksi Bupati Sukabumi dan Ketua DPRD Soal Karacunan Massal di Sagaranten Hingga Merenggut Nyawa Bocah 9 Tahun

Bupati Sukabumi Marwan hamami
Bupati Sukabumi Marwan hamami

SUKABUMI – Kasus keracunan yang menimpa 74 warga Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, telah menyita perhatian semua kalangan. Bagaimana tidak, keracunan massal yang mengakibatkan salah satu anak bernama Nasfia (9) telah meninggal dunia usai mendapatkan perawatan tim media di RSUD Sagaranten pada Senin (10/06).

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami kepada Radar Sukabumi mengatakan, peristiwa keracunan massal yang terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten tersebut, tengah dicermati prosesnya dan dilakukan penelitian di Lab.

Bacaan Lainnya

“Kita akan evaluasi lagi. Dulu kan biasanya keracunan itu terjadi di wilayah Kecamatan Bantargadung, Warungkiara. Nah, kok bergeser sekarang. Apakah ada kelalaian atau juga ada di sumber makanan,” kata Marwan kepada Radar Sukabumi usai melakukan pemberian SK dan pengukuhan penambahan masa jabatan kepala desa di GOR Cisaat pada Selasa (11/06).

“Jadi, kejadian yang hajatan di Sagaranten, kita akan cek di sana. Apakah mereka menggunakan bahan hajatan drimana, tapi hasil lab sih nanti yang akan menyimpulkan. Sedang diteliti,” paparnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini meminta kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, agar dapat menjaga kebersihan saat hendak melakukan kegiatan hajatan.

Bukan hanya itu, ia juga mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Puskesmas dan para camat, agar memperhatikan, atau mengedukasi masyarakat ketika ada kegiatan hajatan yang menyuguhkan masakan.

“Dulu di Bantargadung, keracunan itu sumbernya dari bumbu. Iya, bumbu yang sudah kedaluarsa dan akhirnya dijual ulang. Nah itulah yg jadi racun, atau bumbu yang kemakan tikus dan dijual akhirnya keracunan lagi,” bebernya.

Masih ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknya mengaku prihatin dan mengucapkan belasungkawa kepada seluruh korban keracunan tersebut. Khususnya, kepada keluarga anak yang dikabarkan meninggal dunia pasca mengalami keracuanan.

“Kemarin kita cek, sampai ada yang meninggal, betul. Pertama prihatin atas meninggalnya anak, kelalaian terhadap makanan yang dirasa tidak higienis atau keracunan,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, pun sudah diinstruksikan untuk mengkonfirmasi dan mengecek penyebab keracunan tersebut. “Kita koordinasi juga dengan pihak kepolisian,” paparnya.

Peristiwa keracunan massal ini, bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Sukabumi, dan sudah kesekian kalinya terjadi, tepatnya setiap kegiatan hajatan.

“Ini makanan-makanan banyak terjadi keracunan. Dan saya rasa penguatan dari Dinkes agar bisa mengecek makanan-makanan higienis, klasifikasinya seperti apa,” timpalnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila menyelenggarakan kegiatan atau hajatan, agar berhati-hati dan selalu mengecek makanannya, dan harus mengkomunikasikan dengan Dinas Kesehatan, untuk mengetahui, makananannya dari mana dan makanan apa saja yang disajikan.

“Persoalan ini, akan kita bawa ke rapat kerja DPRD Kabupaten Sukabumi, karena ini sudah ke sekian kali terjadi keracunan. Saya kira perlu ada sebuah langkah dan perlu upya agar tidak terjadi lagi di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *