Panenjoan Geopark Kebakaran

NGAMUK: Api nampak membesar melahap salah satu hutan kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu, di Taman Ilalang Panenjoan, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas kemarin.

CIEMAS – Bencana kebakaran hutan akibat kekeringan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Kali ini, lokasi kebakaran berada disalah satu hutan kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu tepatnya di Taman Ilalang Panenjoan, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, kemarin (1/9).

Bacaan Lainnya

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti kebakaran tersebut.
Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, kebakaran hebat itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Api nampak membesar dengan asap tebal yang meninggi. Hal ini karena kondisi lahan yang kering dan cuaca panas membuat api cepat membesar dan menjalar cepat mengikuti arah angin.

Salah seorang warga, Basit (26) mengaku, api nampak terlihat besar dan membungbung tinggi asap tebal dari lokasi kebakaran. Bahkan, karena lokasi yang berada di tebing Panenjoan, api sangat jelas terlihat. “Apinya besar dan menimbulkan kabut hitam menjulang ke langit, itu terjadi sore hari, jika tidak salah sekitar pukul 17.00 WIB,” paparnya kepada Radar Sukabumi saat dihubungi melalui saluran telepon.

Meski Basit tidak menyebutkan penyebab pasti kebarakan, namun dirinya menduga kondisi cuaca yang panas dan tanaman disekitar lokasi yang kering menjadi penyebab efek terjadinya kebarakan lebih mudah. “Saya kurang tahu pasti kalau penyebabnya, tapi dengan cuaca yang kering seperti ini, puntung rokok atau yang memantik api lainnya bisa saja terjadi,” akunya.

Senada dengan warga lainnya, Syamsun (28), kondisi angin yang kencang, membuat api cepat menjalar, terlebih proses pemadaman sampai saat ini belum dilakukan. Hal itu karena tidak adanya sumber air yang bisa digunakan untuk memadamkan amukan si jago merah. “Api sulit dipadamkan, karena sulit air dan kebakaran tergolong luas, sampai pukul 21.10 WIB api belum bisa dipadamakan,” terangnya.

Kondisi medan yang sulit dijangkau, menyulitkan proses pemadaman yang dilakukan tim Damkar, apalagi lokasi kebakaran berada didua titik berbeda. “Satu titik, berada di tebing atas, itu mungkin bisa dipadamkan oleh unit damkar, tapi lokasi yang berada di hutan itu sulit dipadamkan,” kata Syamsun.

Sulitnya api dipadamkan itu, membuat sejumlah warga sekitar merasa khawatir. Sebab, lokasi kebakaran saat ini sudah mendekati pemukiman warga. “Warga sudah mulai khawatir kalau api tidak segera dipadamkan akan mememasuki kawasan pemukiman.

Karena, untuk memadamkannya sulit karena tidak ada air,” ungkapnya. Sampai berita ini ditulis, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi belum bisa memberikan keterangan. (cr10/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *