Kondisi Petani Sasagaran Sukabumi Merugi usai Tanaman Cabainya Diserang Hama Patek

DIPANEN : Petani saat memanen tanaman cabai yang diserang hama patek di Kampung Selajambu, Kedusunan Bojongringkung, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. (Foto : ist)
DIPANEN : Petani saat memanen tanaman cabai yang diserang hama patek di Kampung Selajambu, Kedusunan Bojongringkung, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. (Foto : ist)

SUKABUMI – Malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih, pribahasa ini mungkin bisa menggambarkan para petani cabai di Kampung Selajambu, Kedusunan Bojongringkung, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Bagaimana tidak, jerih payah petani menanam cabai di lahan seluas lebih dari 1 hektare, nyaris tak bisa dipanen. Lantaran, hasil cabai yang rusak dan membusuk di serang hama.

Bacaan Lainnya

Hal demikian, disampaikan Kepala Desa Sasagaran, Deni Suwani kepada Radar Sukabumi. Bahwa menurutnya, dari lahan lebih satu hektare yang ditanami cabai sebanyak 14.000 tangkai, hampir semua terserang hama.

“Iya, itu hamanya jenis hama patek yah,” kata Deni kepada Radar Sukabumi pada Senin (27/05).

Lahan yang ditanami belasan ribu tanaman cabai ini, sambung Deni, tanahnya merupakan milik atau aset pemerintah Desa Sasagaran dan bekerjasama dengan petani setempat.

“Serangan hama patek itu, telah menyerang tanaman cabai pada daun hingga menyebabkan kriting. Setelah itu, menyerang buah cabai sampai membusuk. Bahkan, banyak juga hama patek ini menyerang ke akarnya langsung hingga mengakibatkan tanaman menjadi mati,” paparnya.

Menurut Deni, hama patek menggila seiring curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut masih tinggi. Kondisi ini, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, tanaman cabai yang sudah ditanam beberapa bulan lalu hanya dibiarkan dan tidak bisa dipanen.

“Kalau lagi bagus, biasanya sekali panen itu kami bisa menghasilkan 1 sampai 2 kwintal. Nah, kemarin saat panen karena diserang hama patek paling juga 12 kilogram. Jadi, banyak tanaman yang mati membusuk akibat serangan hama itu,” tandasnya.

Selain itu, turunnya harga cabai saat memasuki panen raya juga menjadi persolan petani. Terlebih, saat ini harga cabai dalam 1 kilogram telah dijual kepada tengkulak dengan harga Rp18 ribu.

“Yah, kalau panen sebelumnya harga per kilogramnya bisa sampai Rp40 ribu. Iya, jelas kami rugi besar. Selain tanaman diserang hama, harga jual juga anjlok. Kalau dikalkulasikan kerugiannya lebih dari Rp100 juta,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *