Sementara, untuk sekolah tingkat SD, Paud dan MI dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 tingkat kecamatan. Untuk itu, maka beberepa tahapan dan persyaratan telah di tempuh, mualai dari persetujuan orang tua wali murid, kemudian kesiapan sarana prasarana penunjang lainnya.
Seperti tempat cuci tangan dan sabun, thermogan, masker dan penyiapan rombongan belajar dengan sistem shif dengan jumlah murid paling banyak 18 untuk sekolah tingkat SD.
“Kesiapan anak diantar dan di jemput dan penyiapan bekal makan siang termasuk penggunaan kurikulum darurat Covid-19,” jelasnya.
Untuk memastikan hal itu, maka mulai Selasa (22/9), tim kecamatan akan melakukan suvervisi ke lapangan dari kesiapan yang sudah di laporkan. Ini perlu dilakukan untuk memastikan kesiapan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan proses kegaitan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.
“Kami meminta agar orang tua, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga belajar dapat sepakat dengan pemahaman yang cukup dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga pembelajaran dapat dilakukan degan tetap menjamin kesehatan dapat terjaga,” bebernya.
Terlebih dari itu pihaknya akan memastikan bahwa kesehatan dapat beriringan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan 3M dan 3R dengan upaya survelence melalauai traking, testing, dan treatmen. “Selain itu, perilaku kita semua akan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Den/d)
