Buruh Tani Gantung Diri

PALABUHANRATU – Diduga aral dengan penyakit yang tak juga kunjung sembuh, Adah (42) warga Kampung Bojong Cideet, RT 29/07, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon nangka yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya, Senin (30/10). Jasadnya pun langsung dilarikan ke BLUD RS Palabuhanratu.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini ditemukan pertama kalinya oleh kakak kandungnya, Empud (48) sekira pukul 13.30 WIB.

Bacaan Lainnya

“Kakak saya ditemukan menggantung di pohon dengan leher terikat tali. Dia mengenakan celana panjang coklat dan kaos kuning,” kata Empud.

Menurut Empud, sehari sebelumnya keluarga sempat kehilangan kontak dengan Adah. Mereka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa Adah. Ia bersama warga pun langsung melakukan pencarian kesejumlah titik. Hingga akhirnya, Empud berhasil menemukan kakaknya itu namun dalam kondisi sudah tak bernyawa di kebun.

“Saya langsung melaporkan ke Polsek Simpenan dan mayat kakak saya langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum,”terangnya.

Empud mengaku belum mengetahui persis kenapa kakaknya itu nekad gantung diri. Hanya dari keterangan tetangga dekat Adah, diduga ia putus asa dengan penyakit lambung akut dan muntaber yang cukup lama menderanya. Adah pun kerap bermurung diri.

Sesekali juga sering memperlihatkan sikap emosional terhadap keluarganya. Adah bukannya tidak mau berobat. Alasan kekurangan biayalah yang jadi penyebab penyakit Adah kurang mendapat penanggan medis.

Untuk lebih memastikan apakah Adah murni gantung diri atau bukan. Pihak kepolisian dan tim medis RSUD Palabuhanratu masih melakukan visum terhadap mayat Adah. (Ryl)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *