24 Wisatawan Tenggelam Dua Tewas di Pantai Selatan Sukabumi

Sat Pol Airud Polres Sukabumi, saat monitoring di sepanjang pantai Selatan Sukabumi pada libur Nataru 2020.

PALABUHANRATU – Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, mencatat sepanjang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru), ditemukan 10 kasus kecelakaan laut di wilayah sekitaran pantai Selatan Sukabumi.

Dari 10 kasus laka laut ini, terdapat 24 wisatawan yang tenggelam saat bermain air di pantai Selatan Sukabumi dan dua diantaranya dua meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

“Jumlah korban laka laut sebanyak 24 wisatawan ini, kami catat sejak 21 Desember 2019 hingga saat ini,” jelas Kepala Operasional dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi Asep Edom kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (5/1).

Dua korban yang tewas di pantai Selatan Sukabumi selama liburan Nataru ini, diketahui bernama Apip Pratama (5) bocah asal Kampung Cibarehong, RT 2/4, Desa Jagamukti, Kecamatan Surade.

Ia tewas setelah tenggelam di Pantai Wisata Minajaya Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, pada Selasa (24/12) siang.

Sementara, satu korban lagi bernama M Abdul Rohim (31) wisatawan asal Kota Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor ini telah tergulung ombak saat hendak menyelamatkan istrinya yang terhempas ombak saat bermain air di sikitaran pantai Citepus Palabuhanratu pada Rabu (1/1) siang.

“Hampir semua kasus laka laut di pantai Selatan Sukabumi, terjadi selain akibat kelalaian pengunjung yang tidak mengindahkan larangan, peringatan dan himbauan petugas, juga akibat faktor kelelahan wisatawan dalam perjalanan jauh.

Mereka biasanya saat perjalanan jauh dan tiba di lokasi langsung bermain air. Iya, ini bisa berdampak kram sehingga saat bermain air dan tergerus ombak mereka sulit menyelamatkan diri. Lantaran, kakinya kram,” ujarnya.

Selama liburan Nataru, petugas gabungan terdiri dari Polres Sukabumi, TNI, Balawista, Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD), Basarnas dan relawan lainnya lain sudah berupaya maksimal menjaga panti Selatan Sukabumi mulai dari pantai Palabuhanratu sampai pantai Ujunggenteng.

“Khusus untuk Balawista telah menempatkan petugas di 16 pos penjagaan di sepanjang pantai Palabuhanratu,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komukasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq mengatakan, berdasarkan peninjauan SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, sampai saat ini obyek wisata di Pantai Palabuhanratu dinilai masih kondusif.

Sementara, beberapa korban laka laut yang terseret ombak di Pantai Selatan Sukabumi akibat kelalaian pengunjung yang tidak mengindahkan larangan, peringatan dan himbauan petugas.

“Untuk itu, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan pengunjung, kami terus menghimbau kepada seluruh para wisatawan untuk senantiasa waspada, hati-hati, perhatikan larangan dan peringatan petugas,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh wisatawan yang berkunjung kepantai Selatan Sukabumi untuk tidak berenang ke tengah laut.

“Sedangkan untuk anak kecil, agar diawasi dan didampingi saat bermain air di pantai Palabuhanratu. Bila membutuhkan bantuan apapun, diharapkan agar segera melapor kepada petugas pantai,” ujarnya.

Seorang anggota Sat Pol Airud Polres Sukabumi, Brigadir Erwin W mengatakan, pasca libur Nataru 2020, Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Pol Airud) Polres Sukabumi, akan tetap siaga dan melakukan monitoring di sepanjang pantai Selatan Sukabumi.

Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya Polri dalam memberikan kenyamanan kepada para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai Selatan Sukabumi.

“Saat ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai Selatan Sukabumi masih tinggi. Iya, kalau data sementara pada akhir pekan kemarin diperkirakan mencapai 1500 wisatawan,” katanya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingkan, pihaknya menghimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke pantai Selatan Sukabumi untuk berhati-hati dan memperhatikan papan larangan yang sudah terpasang di sepanjang pantai.

Sementara, bagi orangtua yang mengikutsertakan anaknya yang untuk bermain di pantai agar senantiasa diawasi.

“Bila membutuhkan pertolongan segera menghubungi petugas jaga di Pos Pam terdekat. Selain itu, demi kemanan dan kenyamanan semua pihak, kami berharap para wisatawan tidak membuang sampah sembarangan, minum alkohol, narkoba dan saling menghormati budaya kearipan lokal,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *