RADARSUKABUMI.com — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi usulan perubahan nama Jawa Barat menjadi Sunda atau Tatar Sunda. Menurutnya, perlu dilakukan diskusi dulu mengenai ini.
Dikatakan Ridwan Kamil, usulan perubahan nama itu harus dilihat secara fundamental. Apalagi, perubahan nama provinsi memerlukan proses yang cukup panjang agar bisa diterima oleh masyarakat.
Di Jawa Barat sendiri ada tiga budaya yang berbeda, yakni Sunda Priangan, Cirebonan dan Betawian. Untuk itu, penggunaan kata Sunda harus dipahami dan disepakati terlebih dahulu.
“Jadi menyepakati dulu kata Sunda itu harus dipahami disepakati oleh sekian persen orang Jawa Barat, di Cirebonan sekian persen, di daerah Jawa Barat di Betawian sekian persen,” katanya.
Selain itu, apabila tidak ada kesepakatan maka tidak akan ada maslahat. Ridwan Kamil pun ingin adanya diskusi untuk membahas perubahan nama provinsi ini agar tidak ada kesalahpahaman.
Menurutnya, masyarakat Jawa Barat harus paham kalau Sunda bukanlah nama suku atau etnis, melainkan nama geografis.
Hal ini mengacu pada Lempeng Sunda yang merupakan bagian dari Lempeng Tektonik Eurasia.
Lempengan tersebut saat ini secara geografis meliputi Kalimantan, Jawa, Sumatera yang disebut Sunda besar.
Sementara Sunda kecil meliputi Bali dan Nusa Tenggara.
(ral/int/pojokjabar)
