Ada Isu Beras Bansos Dioplos, Bulog Cianjur Angkat Bicara

RADARSUKABUMI.com – Perum Bulog Sub Divre Cianjur angkat bicara perihal campuran beras lokal dengan impor untuk bantuan sosial (Bansos) di wilayah Kabupaten Bogor.

Kepala Bulog Sub Divre Cianjur Rahmatullah menjelaskan, pihaknya terus melakukan evaluasi agar kualitas beras tetap terjaga. Karena, campuran beras impor pun perbandingannya lebih sedikit dan lebih banyak beras lokal.

Bacaan Lainnya

“Kita terus lakukan evaluasi, bahkan tahap selanjutnya akan lebih terjaga minimal kualitas berasnya, meskipun ada campuran tapi lebih mengutamakan beras lokal yang kualitasnya pulen,” jelasnya kepada wartawan kemarin.

Ditambahkannya, pencampuran ini dilakukan semata-mata ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

Justru karena beras impor yang dicampurkan adalah Kualitas Premium sehingga dapat mengangkat kualitas beras medium bansos menjadi lebih baik, campuran pun perbandingannya lebih banyak beras lokal ketimbang beras impor.

Terkait dengan masa panen musim tanam kedua, Rahmatullah berjanji akan terus memprioritaskan hasil panen padi dari petani Kabupaten Bogor untuk menjadi stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog.

“Kami akan memaksimalkan musim panen kedua khususnya dari petani Bogor dan sentra-sentra produsen padi di Jawa Barat untuk menjadi stok di gudang kami di Kabupaten Bogor, sehingga ketahanan stok di Wilayah Bogor Raya dapat terjaga ditopang dari gudang Bulog,” pungkasnya.

Senada dikatakan Kadisperdagin Kabupaten Bogor Nuradi, bahwa benar ada campuran beras impor tapi perbandingannya lebih banyak beras lokal agar tetap terjaga kualitasnya ketika dimasak.

“Perbandingannya beras lokal lebih banyak kalau beras impor sebagai pelengkap dan memang kualitasnya lebih pulen,” ucapnya

Lebih lanjut ia menuturkan, pihaknya berharap masyarakat Kabupaten Bogor paham dan akan terus mengevaluasi ditahap selanjutnya. Karena, jumlah yang diberikan sangat banyak dan perlu proses.

“Yang jelas kita berharap tahap berikutnya bisa lebih lancar, karena untuk beras impor lebih pera sedangkan beras lokal pulen, dan kami tetap lakukan evaluasi,” tuturnya. (nal/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *