5 Hektare Lahan Cijedil Hangus Akibat Musim Kemarau

Kebakaran lahan di Cijedil

RADARSUKABUMI.com – Kebakaran hutan di Gunung Rasamala Kampung Pameungpeuk Desa Cijedil Kecamatan Cugenang meluas hingga sekitar lima hektar. Dari sebelumnya lahan kebun bambu tersebut terbakar sekitar dua hektar. Peristiwa tersebut terjadi, Senin (23/9/19) sekitar pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cianjur (Pojoksatu.id Group), pertama kali sumber api diketahui oleh seorang warga yang sedang mengambil bambu.

Bacaan Lainnya

Terlihat api sudah membakar rumpun bambu. Belum diketahui sebab terjadinya kebakaran itu. Tetapi api dengan cepat merembet ke sebagian area lain.

“Kami mendapatkan informasi dari sejumlah warga dan memberitahukan kepada Ketua RT setempat hingga akhirnya melaporkan kepada Babinkamtibmas Desa Cijedil,” kata Kapolsek Cugenang, Kompol Iwan Mustawan dalam keterangannya kepada Radar Cianjur (Pojoksatu.id Group).

Kompol Iwan mengatakan, terdapat beberapa titik dalam kebakaran lahan bambu tersebut. Diantaranya, titik sebelah barat gunung, hingga akhirnya meluas ke lima hektar hutan yang berada diantara Desa Cijedil dan Desa Wangunjaya.

“Pemilik lahannya antara lain, Bapak Usman, Dayat, Eman, Holid, Jaenudin, Juli, Ejen, dan Ibu Arah,” jelasnya.

Dalam penanganannya, Kapolsek beserta anggota, Camat Cugenang, Danramil beserta anggota, Kades Cijedil dan di bantu oleh warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya dan api yang ada di beberapa titik sudah berhasil di padamkan.

“Karena medannya yang cukup jauh serta sulit, sampai sekitar pukul 22.00 WIB, api masih ada yang berkobar. Tetapi kami dari sejumlah pihak masih memantau, dan berusaha semaksimal mungkin untuk terus memadamkannya,” ujar Kompol Iwan.

Ia menambahkan, dugaan api berasal, kemungkinan karena sudah beberapa bulan terakhir terjadi kemarau. Ditambah angin yang kencang serta bahan disekitar yang mudah menyambar.

Sementara itu, Kepala Desa Cijedil, Pudin menambahkan, mulai terjadi kebakaran sekitar pukul 15.00 WIB (23/9) sore. Itupun hanya baru sebagian luas lahan. Bahkan pada saat itupun telah berangsur dipadamkan oleh sejumlah warga dengan alat seadanya.

“Memang waktu sore itu sudah ada laporan dari warga. Bahwa ada beberapa luas lahan yang terbakar. Tetapi sudah dipadamkan. Akan tetapi kembali menyala sekitar pukul 17.00 sore, itupun masih bisa ditangani,” terangnya.

Setelah itu, lanjut Pudin, pihak pemerintah desa pun bersama para Muspika Cugenang, langsung mendatangi tempat kebakaran. Guna memastikan kejadian tersebut tidak meluas bahkan merembet ke pemukiman warga.

“Karena memang jaraknya yang cukup jauh dari jalan desa, apalagi jalan besar, jadi agak sulit jika menggunakan pihak pemadam kebakaran. Makanya kami dari semua unsur disini mengupayakan terus hingga malam hari. Supaya tidak meluas ke pemukiman warga,” kata Pudin.

Ia sangat mengimbau kepada seluruh warganya, agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban, keselamatan di wilayahnya masing-masing. Apalagi untuk tidak menyalakan api di tempat yang memungkinkan mudah terbakar api.

“Selalu kami himbau dan informasikan kepada warga, agar tetap waspada. Apalagi saat musim kemarau seperti saat ini,” pungkasnya.

(RC/dan/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *