Angka Kehamilan di Kota Bogor Ketinggian

Hamil
Ilustrasi Hamil

BOGOR – Angka kehamilan di Kota Bogor yang sangat tinggi membuat pengadaan alat kontrasepsi tidak efektif. Dari data yang diterima pojokbogor dari dinas Kesehatan Kota Bogor angka kehamilan di Kota Bogor mencapai ribuan orang.

Sementara Kebutuhan alat kontarasepsi di Kota Bogor sendiri semuanya di penuhi dari BKKBN Pusat melalui BKKBN Provinsi Jawa Barat. Alat kontrasepsi yang di sediakan adalah IUD, Implant , Suntik , Pil dan Kondom.

Bacaan Lainnya

Sedangkan alat penunjang pelayanan KB berupa IUD kit dan Implant pengadaannya di lakukan oleh DPPKB Kota Bogor dengan dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan – Keluarga Berencana dengan jumlah pengadaan untuk tahun 2021 adalah 27 unit IUD kit dan 27 Unit Implant kit , dengan total anggaran Rp.307.335.600.

Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan jumlah angka kehamilan di Kota Bogor terus meningkat

Seperti di tahun 2021 ini, angka kehamilan di Kota Bogor hingga Juli mencapai 11758 dari estimasi sasaran 19238.

“Untuk tahun 2020 sendiri angka kehamilan mencapai 20605 dari estimasi 20902,” katanya kepada pojokbogor, Selasa (14/09/2021)

Erna mengungkapkan upaya pengendalian kehamilan terus dilakukan dinas kesehatan Kota Bogor dengan berbagai cara.

Seperti edukasi, konseling, mengadakan pelayanan kb lewat pelayanan rutin di semua puskesmas di Kota bogor, bidan praktek mandiri dan safari Keluarga Berencana (KB) dengan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif mencegah kehamilan.

“Untuk edukasi, kita lakukan ke pasangan usia subur di edukasi tersebut dijelaskan untuk menjarangkan kehamilan lewat program kb. Sedangkan untuk konseling dilakukan pada remaja untuk mencegah terjadinya pernikahan dini,” ucap Erna.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kota Bogor, Rakhmawati mengatakan alat kontrasepsi ini diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu.

Jika diuangkan, kata Rachmawati yang juga mantan Kadishub tersebut, bantuan itu sekitar Rp400 juta. Karena untuk karya implan dan Ayudi sama, harga satuannya Rp17 juta

“Untuk sosialisasi selama ini terus jalan dan yang mencari sasaran adalah kader. Jadi kader yang membawa ke rumah sakit atau di pusat kesehatan masyarakat,” ucapnya.

(Adi/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *