SUKABUMI — Selama masa pandemi Covid-19, sejumlah harga tanaman hias di Kota Sukabumi melonjak. Hal ini, seperti yang terjadi di Kios Bunga Sri Desi, Jalan Jalur Lingkar Selatan. Lonjakan harga ini, disinyalir akibat meningkatnya peminat terhadap tanaman hias.
Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, terdapat beberapa tanaman hias yang mengalami peningkatan seperti jenis Aglonema yang kini dibandrol mulai harga Rp150 ribu hingga juraan rupiah.
“Selain itu, ada juga jenis tanaman hias Pilo harganya mulai Rp75 ribu sampai ratusan ribu. Padahal, sebelum adanya pandemi ini harganya paling hanya Rp30 sampai Rp50 ribu.
Sekarang meningkat pesat karena banyak peminatnya,” kata salah seorang pedagang tanaman hias Kios Bunga Sri Desi, Dedi Cahyadi (26) kepada Radar Sukabumi, Selasa (3/11),
Selain jenis tanaman hias tersebut, lanjut Dedi, peningkatan harga juga terjadi pada tanaman hias jenis Janda Bolong yang saat ini banyak digemari masyarakat.
“Sebelumnya Janda Bolong lokal ini hanya Rp25 ribu sampai Rp50 ribu. Sekarang karena banyak peminatnya harga meningkat menjadi Rp75 ribu sampai ratusan ribu,” ucapnya.
Menurutnya, meningkatnya peminat tanaman hias salah satunya akibat terbatas gerak aktivitas di luar rumah.
“Bercocok tanam salah satu cara mengobati kebosanan selama di rumah. Kalau dulu sebelum Covid-19, biasanya orang banyak beraktivitas di luar rumah. Nah sekarang semenjak Corona banyak aktivitas di rumah saja,” paparnya.
Dedi mengulas, setelah ngehitsnya tanaman Janda Bolong ini dibeberapa kios tanaman hias banyak tanaman yang hilang karena dicuri.
“Alhamdulillah kalau di kios ini belum pernah ada kehilangan. Tapi, beberapa kios milik teman saya banyak yang hilang sampai sebulannya 40 tanaman,” pungkasnya. (bam/t)
