Melemah, Action Plan Kok Biasa-biasa Saja

“Coba lihat fakta dan data. Ekspor kita lemah, industri manufaktur juga lemah, daya saing global lemah.

Di ASEAN saja kita masuk kelompok daya saing bawah, kalah sama Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam,” paparnya.

Bacaan Lainnya

Komponen ekspor pun memiliki kandungan impor lebih dari 50 persen sehingga memerlukan belanja devisa yang cukup besar. Kondisi ini menjadi tidak efektif karena dolar AS selalu defisit di dalam negeri.

Menurut dia, kepercayaan luar negeri yang sudah baik, Indonesia sebagai emerging country, belum terimplementasi dengan baik.

Sebab sampai kini kapital yang masuk baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun portofolio belum sukses mendorong pembangunan di beberapa sektor.

“Masih seret, APBN menjadi terasa berat sehingga pemerintah harus menerbitkan surat obligasi dan meng-issued bond lagi,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *