Hergun Beberkan Penyebab Melemahnya Rupiah, Tidak Terkait Program Makan Siang Gratis Prabowo

Anggota DPR-RI Heri Gunawan menyatakan pengesahan RUU diharapkan dapat lebih mengoptimalkan jalannya pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat di desa.
Anggota DPR-RI Heri Gunawan menyatakan pengesahan RUU diharapkan dapat lebih mengoptimalkan jalannya pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat di desa.

SUKABUMI – Narasi rupiah melemah akibat kebijakan masa depan calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto berkembang. Disebutkan mata uang Indonesia menembus angka psikologis Rp16.000 Dollar Amerika Serikat.

Hal itu dikaitkan dengan program maka siang gratis yang dianggap dapat menimbulkan kekhawatiran stabilitas keuangan negara sehingga membuat investor asing menjual Rupiah.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan dengan tegas membantah narasi yang tidak benar tersebut. Politisi yang biasa disapa Hergun menyatakan, penurunan rupiah sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebijakan masa depan Prabowo, terutama terkait program makan siang bergizi dan susu untuk anak-anak sekolah.

“Ada banyak faktor yang menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka psikologis Rp16.000 per dollar Amerika Serikat,” kata Hergun kepada awak media di Jakarta pada Kamis (4/4/2024).

Pertama, lanjut Hergun, melemah atau menguatnya Rupiah terhadap mata uang lain adalah faktor supply and demand. Semakin tinggi kebutuhan beli Rupiah, semakin kuat Rupiah. Demikian sebaliknya.

Kedua, pelemahan Rupiah ke angka Rp16.000 di 2024 sudah diprediksi oleh analis pasar dari akhir 2023 (cek Fulvian, 2023). Penyebab utamanya adalah turunnya harga komoditas ekspor unggulan Indonesia, seperti kelapa sawit dan batu bara, serta tetap tingginya harga minyak yg berujung pada Neraca Berjalan Indonesia akan Kembali Defisit di tahun 2024.

Ketiga, ketidakpastian turunnya suku bunga The Fed (Bank Sentral Amerika) juga menyebabkan tren pelemahan Rupiah karena kebutuhan beli Rupiah untuk investasi berkurang.

Keempat, selain turunnya kebutuhan beli Rupiah, kebutuhan beli mata uang asing meningkat karena wisatawan Indonesia banyak memilih wisata di luar negeri. Ini dipicu tingginya harga tiket pesawat domestik karena tingginya harga avtur di bandara-bandara Indonesia.

“⁠Sebagai contoh, saat ini harga tiket pesawat Jakarta-Aceh langsung lebih mahal dari harga tiket pesawat Jakarta-Aceh via Kuala Lumpur. Harga tiket pesawat Jakarta-Medan via Penang juga lebih murah daripada langsung. Hari ini harga tiket ke destinasi wisata luar negeri lebih murah dari destinasi wisata dalam negeri,” jelasnya.

Kelima, kebutuhan beli mata uang asing jelang Lebaran juga meningkat karena konsumsi impor meningkat. Misalkan jelang Lebaran ada peningkatan impor komoditas pangan seperti impor daging, impor gula, dan impor beras, serta peningkatan impor barang-barang elektronik.

Keenam, selain kebutuhan beli Dollar untuk wisata dan impor, di bulan Maret – April ini adalah masa pembagian dividen Perusahaan, yang sebagian perlu pembayaran ke pemegang saham asing.

Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR-RI itu menegaskan, kebijakan Presiden Prabowo yang baru akan dilaksanakan di APBN 2025 tidak berpengaruh pada kondisi Rupiah saat ini. Apalagi Presiden Prabowo sudah pasti akan menjaga kondisi keuangan negara secara prudent.

“Pembiayaan program-program baru juga diusahakan dari peningkatan pendapatan negara, bukan dari utang sehingga tidak akan berdampak terhadap stabilitas sektor fiskal,” katanya.

“Salah satu misi Pak Prabowo adalah mendirikan badan pemerimaan negara untuk meningkatkan tax ratio hingga 23%. Saat ini tax ratio Indonesia berkisar di angka 10%. Angka tersebut salah satu yang terendah di kawasan Asia-Pasifik,” lanjutnya.

Politisi yang berasal dari Dapil Jawa Barat IV (Kota dan Kabupaten Sukabumi) mensinyalir narasi negatif yang mengkaitkan penurunan nilai tukar rupiah dengan kebijakan masa depan Presiden Prabowo berasal dari pihak-pihak yang tidak menginginkan kemajuan Indonesia.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, program makan bergizi dan susu gratis akan mendorong terwujudnya SDM Indonesia yang unggul, handal, dan kompetitif. Selain itu, program tersebut juga akan meningkatkan kesejahteraan para petani dan peternak karena produk-produknya akan terserap untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan susu gratis,” lanjutnya.

“Hal tersebut tentunya akan mengancam kepentingan pihak-pihak yang tidak menginginkan kemajuan Indonesia,” tegasnya.

Hergun menegaskan, dalam rangka mewujudnya cita-cita Indonesia Emas 2045, seluruh elemen bangsa perlu menjaga soliditas agar tidak mudah dipecah-belah oleh narasi negatif.

“Kita patut bersyukur Indonesia telah berhasil menggelar Pemilu 2024 secara aman dan damai. Rakyat telah menentukan pilihannya. Saatnya kita eratkan kerjasama dan soliditas untuk membangun Indonesia menjadi negara maju, makmur dan sejahtera,” katanya. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *